TABANAN – Pantaubali.com – Maraknya kasus korupsi yang menjerat anggota dewan di seluruh Indonesia yang menimbulkan kerugian Negara. KPK RI memberikan sosialisasi anti korupsi kepada para wakil rakyat melalui roadshow bus KPK “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi”di Gedung DPRD Tabanan, Jumat (23/8/2019).
Melalui pembekalan tersebut diharapkan seluruh anggota dewan di Tabanan memahami sikap anti korupsi, sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan jujur tanpa mempunyai niat curang dan banyak akal, yakni mencurangi dan mengakali keuangan Negara.
Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari mengingatkan agar 40 anggota dewan tidak sampai terjerumus ke dalam tindakan korupsi. Sebab, sudah banyak contoh anggota dewan terlibat korupsi, sehingga harus dipenjara. “KPK hadir di sini untuk mengingatkan jangan sampai pakai rompi oranye,” kata Tsani Annafari.
Menurutnya, dewan sesungguhnya merupakan komponen penting dalam upaya mencegah korupsi di daerah. Karena itu, dia mengajak anggota dewan untuk sama-sama mengampanyekan pencegahan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Sepeti halnya yang paling menonjol adalah kasus korupsi berjamaah yang terjadi di DPRD Malang, Jawa Timur, dimana hampir seluruh anggota dewannya ditangkap KPK.
“Tentu kita tidak ingin hal seperti itu terjadi, karena hal itu akhirnya menimbulkan kerugian tidak hanya dari sisi keuangan Negara tapi juga dari sisi kepentingan masyarakat luas,” tegasnya.
Pihaknya mengingatkan supaya anggota dewan tidak coba-coba korupsi. “Korupsi itu dampaknya tidak hanya kepada diri sendiri saja tapi juga pada orang terdekat. Jadi, jangan sampai terlibat dalam korupsi,” tegasnya.
Dengan demikian pihaknya ingin mencegah hal itu terulang kembali dengan menggelar pembekalan sosialisasi anti korupsi, melalui roadshow Bus KPK. “Agenda pembekalan DPR selalu ada disetiap Daerah yang dikunjungi roadshow Bus KPK. Dengan pembekalan itu diharapkan mereka paham anti korupsi dan bisa menjalankan tugas dengan baik tanpa korupsi,” pungkas Tsani.
Ketua sementara DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa menyambut positif sosialisasi antikorupsi kepada anggota DPRD Tabanan dan parpol. “Korupsi saat ini sudah kita pandang sebagai kegiatan yang luar biasa. Oleh karena itu memang perlu dilakukan penanganan yang serius. Upaya yang dilakukan tidak akan berhasil tanpa dukungan komponen dan unsur masyarakat,” ujarnya.
Guna mencegah praktik korupsi, politisi asal Desa Mengesta, Kecamatan Penebel itu mengajak anggota Dewan Tabanan untuk memiliki komitmen dan berintegritas. Dengan demikian, tidak terjerumus ke dalam tindakan korupsi,”jelas dia.