TABANAN – Pantaubali.com – Pembukan Festival Yeh Gangga 2019 berlangsung dengan kaya Warna dan Budaya serta merupakan perpaduan potensi alam, budaya dan maritim. Festival dibuka dengan Tari Rejang Renteng yang ditarikan oleh 505 orang penari yang merupakan ibu-ibu PKK di Desa Pekraman Yeh Gangga, Sabtu (22/06) sore.
Dilanjutkan dengan arak-arakan kuliner khas Yeh Gangga, yakni Timbungan Yeh Gangga sepanjang 50 meter yang diarak oleh Sekaa Teruna setempat. Selain itu, juga ditampilkan tarian-tarian lainnya yang mencerminkan kayanya Budaya bali.
Para penari tampil dengan penuh semangat, meskipun mereka bukan penari melainkan berprofesi sebagai dagang pindang, dagang sayur, juru tandur dan lain sebagainya. Begitupun dengan para Seka Teruna melakukan arak-arakan timbungan dengan penuh suka cita dan dengan bangga memperkenalkan kuliner khas miliknya kepada khalayak ramai yang hadir saat itu.
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti yang langsung hadir pada festival tersebut mengaku bangga dan sangat jatuh hati pada kuliner khas dari Yeh Gangga tersebut. Bupati Eka memuji rasa dan tekstur kuliner yang terbuat dari Ikan Lele dan Ikan Tongkol tersebut.
“Rasanya Enak dan sangat luar biasa sekali, dan tekstur dagingnya sangat lembut,” ucap Bupati Eka. Bupai Eka beserta para tamu undangan lainnya pun langsung mencicipi hidangan timbungan Yeh Gangga di tempat yang telah disediakan oleh panitia Acara.
Nampak Undangan yang hadir saat itu mendampingi Bupati Eka diantaranya, Perwakilan dari Kementrian Pariwisata RI, Ni Wayan Giri Adnyani, Gubernur Bali yang diwakili oleh Inspektur Provinsi Bali, Forkopimda Kabupaten Tabanan, Beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, OPD terkait dilingkungan Pemkab Tabanan beserta undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Eka juga mengatakan bahwa Pantai Yeh Gangga sangat layak dikunjungi karena keindahannya. Bahkan Dirinya membandingkan bahwa Pantai yang terkenal dengan Pura Batu Bolongnya itu tidak kalah dengan pantai-pantai lain yang ada di Bali.
“Ini adalah eventnya Rakyat. Jadi Pestanya Rakyat, untuk kita lebih mengenalkan Tabanan itu juga punya pantai yang indah, potensi laut yang juga tidak kalah, kita juga penghasil lobster, terus disini juga ada kuliner yang diperkenalkan. Sehingga tidak di Sanur saja yang punya pantai yang bisa dikunjungi, Yeh Gangga juga layak untuk dikunjungi. Tempat-tempat nongkrongnya banyak dan Pantainya juga indah,” beber Bupati Eka.
Dilanjutkannya bahwa Bupati Eka sangat berharap masyarakat lokal mampu menjaga dan bangga mempunyai pantai yang kaya akan potensi alamnya. Akunya kedepan akan mebangun infrastruktur dan sarana prasana pendukung lainnya agar Pantai Yeh Gangga mampu mendunia.
“Kita harapkan juga masyarakat lokalnya, kalau bukan kita yang bangga dengan pantai kita dengan potensi lautnya yang kaya lalu siapa lagi. Dan kedepan memang kita akan bangun infrastruktur dan sarana prasana pendukungnya,” imbuhnya.
Salah seorang pengunjung bernama Firdaus Banu asal Purwokerto, Jateng, yang saat itu kebetulan berkunjung ke Pantai Yeh Gangga, mengungkapkan Festival Yeh Gangga ini sangat meriah dan sangat luar biasa. “Luar biasa mewah dan meriah sekali. Dari pembukaan tadi Saya mengikuti, ada tarian ada makan bersama, jadi mantap sekali lah Festival ini. Luar biasa,” ungkapnya.
Dirinya mengaku tertegun melihat Budaya Bali. Dirinya berharap agar Festival Yeh Gangga ini digelar setiap Tahun. “Budaya Balinya juga sangat ditonjolkan, dan Saya lihat beberapa Bule sangat tertarik dengan Festival ini. Ini mungkin festival yang harusnya wajib digelar paling enggak setahun sekali gitu ya. Biar Bali semakin meriah, makin terkenal terutama areal-areal diluar Kuta, Seminyak itu, kalau Yeh Gangga kan memang benar-benar baru dan indah,” sambunya.
Firdaus juga sangat terkesan dengan masakan khas Bali, khususnya Timbungan Yeh Gangga. Meskipun baru pertama kalinya mencicipi kuliner khas tersebut, Dirinya langsung suka dan memuji setinggi langit. “Saya nyoba timbungan Yeh Gangga, rasanya sangat luar biasa sekali itu. Mantap sedep. Masakan khas tapi memang benar-benar rasanya mendunia,” tutupnya.