TABANAN, Pantaubali – Wakil Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan dikenal oleh sebagian besar masyarakatnya sebagai sosok pemimpin yang pemikir, pekerja dan dekat dengan masyarakat. Bahkan dihari libur dan dalam kondisi yang kurang fit, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE.,MM masih “mebayu gede” untuk hadir memenuhi undangan masyarakat.
Kali ini awak media ini mencoba mengajak pembaca untuk mengintip “bayu gede” dan pantang menyerahnya Dr. Sanjaya dalam membangun Tabanan yang pernah direkam awak media ini. Seperti apa? Berikut laporannya.
Dengan spirit bangga jadi orang Tabanan yang sering digaungkannya, seringkali Dr. Sanjaya masuk kepelosok-pelosok desa di Tabanan memenuhi undangan masyarakat. Seperti undangan sekehe teruna, subak, karya manusa yadnya, pitra yadnya, pujawali disuatu pura dan kegiatan lainnya. Menariknya, dalam satu hari awak media ini yang berkesempatan ikut dalam rombongannya merekam Wabup Dr. Sanjaya berkunjung pada 12 lokasi dan empat kecamatan yang berbeda.
Yang mengagetkan, dalam kunjungan tersebut hari sudah mulai malam. Sejak siang rombongan tidak makan dan hanya mengisi perut dengan snack yang disediakan masyarakat pada saat menghadiri kegiatan. Sementara untuk kembali pulang ke kota Tabanan, butuh waktu yang cukup lama, disamping jalan yang dilalui sedang macet.
Tiba-tiba mobil terdepan yang didalamnya duduk orang nomer dua di bumi lumbung beras tersebut, belok memasuki sebuah pasar senggol. Sesaat setelah mobil parkir, Dr. Sanjaya langsung turun dan menuju sebuah warung nasi be genyol.
Kontan warga yang sedang makan di warung tersebut bangkit untuk pindah. Tetapi dengan tetep mekenyem dan jiwa bersahabat, Dr. Sanjaya meminta beberapa pembeli di warung tersebut tetap duduk melanjutkan makannya.
“Duduk disini saja, saya malah senang bisa makan ramai-ramai,” sebutnya waktu itu.
Para pembeli di warung tersebut juga beruntung karena semua makanan yang dipesannya dibayar Dr. Sanjaya. Begitu juga untung bagi si pedagang karena dagangannya segera habis, mengingat rombongan yang mendampingi Dr. Sanjaya saat itu jumlahnya puluhan orang.
Memang, seringkali Dr. Sanjaya makan di warung-warung kecil milik warga lokal. Seperti dagang nasi lawar, tipat cantok hingga nasi angin diseputaran Desa Meliling.
“Pedagang-pedagang lokal harus didukung untuk menghindari pengangguran dan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat,” sebutnya.
Itu dalam hal makanan, saat berkunjung ke masyarakat ia seringkali memberi ide-ide cerdas bagi masyarakatnya. Bahkan kerap kali ia mempraktekan idenya agar masyarakat benar-benar paham.
Kepedulian terhadap warga kurang mampu juga sangat tinggi. Disuatu hari di menjelang hari suci Galungan, saat Wabup Dr. Sanjaya menikmati lawar dikediamannya di Banjar Dauh Pala, ia mendapat laporan ada seorang nenek terlantar di Tanah Bang, Kediri. Sontak ia menelpon beberapa stafnya untuk datang ke lokasi dan menyerahkan bantuan.
Banyak lagi rekaman awak media ini terhadap jiwa kepemimpinan Dr. Sanjaya dalam membangun Tabanan. Termasuk pula seringkalinya ia harus pulang malam bahkan dini hari dan jarang berkumpul dengan keluarga kecilnya demi melayani keluarga besarnya, yakni semeton Tabanan. *rah