DENPASAR – Pantaubali.com -Ditengah Pandemi ternyata memberi dampak pada transaksi penjualan produk melalu jejaring On Line.Yang secara tidak langsung berimbas pada usaha ekspedisi.Kondisi tersebut salah satunya dirasakan perusahan ekspedisi JNE di Kota Denpasar.
Seperti disampaikan,Kepala Cabang JNE Kota Denpasar,Alit Septiniwati saat ditemui belum lama ini di Sanur,Denpasar mengatakan, memang kondisi tersebut terjadi,apa lagi dalam menyambut hari raya Natal dan tahun baru di tahun ini telah terjadi peningkatan pengiriman dilakukan oleh masyarakat.
Pengiriman meningkat salah satunya disebabkan, adanya peningkatan pengiriman barang khususnya terkait kebutuhan menyambut hari Raya Natal dibanding sebelumnya.
“Tentu berpengaruh pada pengiriman barang saat ini,” ujarnya.
Untuk di wilayah Bali (Denpasar) di 2020 telah terjadi peningkatan mulai dari 15 peren sampai 20 persen.Akan tetapi, jika dibanding tahun sebelumnya peningkatannya sebesar 30 persen.
“Memang terlihat menurun, kondisi tersebut disebabkan danya Pandemi yang telah melumpuhkan beberapa sektor usaha khususnya pariwisata di Bali.Akhirnya secara tidak langsung berpengaruh ke perekonomian,terutama menurunya keinginan masyarakat untuk berbelanja juga,”bebernya.
Meskipun demikian tetap ada peningkat di tengah kondisi saat ini.Baik, terkait Incoming ataupun Outgoing.
“Jika dilihat rata-rata barang masuk dalam satu hari ke Kota Denpasar sebesar 16 ribu kiriman atau sebanyak 35 ton sedangkan untuk Outgoing sebanyak 9 ribu perhari jika ditonasekan sebesar 20 ton untuk selanjutnya disebarkan ke seluruh Indonesia,” katanya.
Dalam pengiriman barang tentu tetap memanfaatkan jalur sekunder atau transportasi darat selain tetap menggunakan jalur udara atau menggunakan pesawat juga.
“JNE tidak hanya berpatokan dengan satu armada transportasi saja. Jadi bisa dikatakan ada alternatif dalam penyampaian pengiriman barang agar bisa sampai ketangan penerima tepat waktu,aman serta nyaman atau tetap bisa berbagi kebahagiaan kepada masyarakat,” pungkas Alit.