Saat peninjauan, Sekda I Gede Susila bersama dengan WakaPolres I Made Krisna Mahardika, perwakilan Dandim, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat Kediri dan Manajer Badan Pengelola DTW Tanah Lot, melihat secara langsung kesiapan DTW Tanah Lot dan Pasar Tradisional Beraban.
Dalam fase New Normal yang telah diterapkan mulai tanggal 9 Juli 2020, Pemkab Tabanan tidak mau gegabah dalam membuka DTW dan pasar tradisional secara penuh, mengingat pandemic Covid-19 terutamanya melalui transmisi lokal masih menjadi bayang-bayang yang bisa kapan saja menyerang masyarakat.
Untuk itu, Pemkab Tabanan bersama jajaran memastikan bahwa prosedur protocol kesehatan, khususnya disetiap DTW dan Pasar Tradisional, telah sesuai dengan anjuran Pemerintah untuk mencegah penularan pandemic Covid-19, bahkan memutus mata rantainya.
Pada kesempatan tersebut Sekda I Gede Susila menyarankan agar wajib menyiapkan sarana prasarana protocol kesehatan Covid-19, seperti tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, masker, hand sanitizer dan lain sebagainya. Karena hal ini ditegaskan memang wajib harus diterapkan guna mewujudkan masyarakat Tabanan yang produktif.
Disamping itu, tempat duduk untuk bersantai di Dtw Tanah Lot dan Pasar Beraban juga tidak luput dari pantauannya. Ia meminta agar pihak Badan Pengelola agar memberikan sekat pada tempat duduk sesuai dengan standar protocol kesehatan Covid-19. Ditegaskannya hal ini berlaku di seluruh DTW yang ada di Kabupaten Tabanan, begitupun dengan pasar tradisional.
“Media-media yang akan sering dikunjungi oleh pengunjung ini, usahakan agar jangan sampai bersentuhan antara satu dengan yang lain. Karena disitulah yang paling rentan dengan klaster penyebarannya (Covid-19),” terang I Gede Susila.
Selain itu, Ia juga menghimbau agar DTW dan pasar tradisional dijaga kebersihannya. Karena menurutnya kebersihan adalah salah satu factor yang sangat penting dalam pencegahan penularan pandemic global ini.
Wakapolres WakaPolres I Made Krisna Mahardika menambahkan bahwa protocol kesehatan harus diterapkan secara serius dan sungguh-sungguh di setiap DTW. “Yang kita perhatikan dari awal tadi masuk, untuk petugas di loket pada saat memberikan ataupun menerima tiket harus menyemprotkan hand sanitizer pada pengunjung,” ujarnya.
Ia juga menyarankan, senada dengan Sekda I Gede Susila agar kebersihan harus betul-betul dijaga. “Minimal pembersihan sarana prasarana dan kelengkapan lainnya dibersihkan secara rutin, minimal sehari 2 kali. Baik saat buka maupun saat tutup, mungkin di pertengahan pada saat sedang istirahat rajin harus menyiapkan desinfektan,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa penyemprotan desinfektan itu sangat penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Virus ini. Ia pun menjelaskan cara mudah pembuatan desinfektan. “Yang paling mudah itu dengan cairan bayclin dicampur dengan komposisi air bisa digunakan juga sebagai desinfektan,” imbuhnya. @humastabanan