TABANAN – Pantaubali.com – Komisi IV dan Komisi II DPRD Tabanan hari ini melakukan kunjungan kerja ke dua tempat di antaranya kawasan heliped yang kini menjadi centre point di Jatiuwih dan GOR Debes Tabanan, Senin (27/5).
Kunjungan pertama adalah lokasi yang sebelumnya sempat didarati heli dan kemudian berubah jadi center poin. Kemudian lanjut Cek Proyek GOR Debes yang pengerjaannya akan dimulai pada 29 Mei besok.
Kunjungan DPRD Tabanan ke kawasan centre point di kawasan DTW Jatiluwih ini atas dasar polemik dan sempat jadi sorotan belum lama ini, yakni keberadaan helipad di tengah kawasan yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) oleh Unesco.
Kunjungan dipimpin oleh Ketua Komisi IV, I Made Dirga yang juga didampingi oleh Ketua Komisi II DPRD Tabanan, AA Gede Dharma Putra serta beberapa anggota DPRD lainnya. Selain itu anggota DPRD juga didampingi oleh pihak Dinas Pariwisata serta Dinas PUPRPKP. Mereka langsung menuju lokasi dengan naik kendaraan yang disiapkan pengelolaan DTW Jatiluwih. Dan ketika sampai di lokasi (helipad), kawasan tersebut sudah berubah menjadi centre point yang dilengkapi dengan taman.
Made Dirga menegaskan, wilayah tersebut dirasa perlu adanya lembaga khusus yang mengelola WBD. Sehingga dalam pengelolaan dan pembangunannya akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Dia menyebutkan, selama ini belum ada yang melanggar ketentuan, dan kedepannya jangan sampai ada yang melanggar. Artinya harus ada yang mengawasi dan ada aparat yang melakukan tindak tegas jika ad ayang melanggar.
“Jadi mari bersama untuk menjaga hal ini (WBD) baik itu dari masyarakat, pengelola dan pihak Pemerintah Tabanan. bagaimana nanti menjaga apa yang boleh, dan ada yang tidak. Termasuk juga fasilitasnya, yang mana yang boleh yang mana yang tidak itu harus diperhitungkan,”
“Sehingga jika tidak ada pengawasan juga susah. Lebih baik lagi pemerintah ngantor di Jatiluwih untuk melakukan pengawasan. Kemudian juga sosialisasi untuk pemahaman terkait WBD kepada masyarakat,” tegas Dirga.
Setelah mengunjungi, Jatiluwih, rombongan ini langsung bergerak menuju GOR Debes Tabanan. kunjungan tersebut hanya untuk memastikan sejauh mana pembangunan telah berlangsung dan bagaimana persipan Tabanan sebagai tuan rumah Porprov Bali. terlebih lagi, nantinya GOR Debes ini akan menjadi ikon utama untuk Proprov Bali.
“Berbekal informasi dari eksekutif pada rapat kerja kemarin yang nantinya gedung ini (GOR) akan bisa digunakan, kami harapkan berjalan dengan baik dan GOR ini nantinya bisa digunakan untuk Porprov,” katanya.
Pembangunan GOR ini akan terus diawasi agar pembangunan berjalan dengan baik. Jangan sampai nantinya tak bisa digunakan saat Porprov.
“Kami akan awasi terus ini pembangunan, sehingga kami memilih turun. Jangan sampai nanti bangunan ini terlantar kan tidak bagus. Dan syukur saat ini sudah dinyatakan akan dilanjutkan mulai 29 Mei ini, kita lihat saja setelah tanggal kontrak nanti,” tegasnya.
“Kami harapkan juga pemerintah lebih ketat dengan urusan ini (pembangunan GOR). Jadi gak boleh dilepas begitu saja, pemerintah juga harus rutin mengecek,” tandasnya.