PANTAUBALI.COM, BULELENG – Nelayan bernama I Kadek Sunarna (45) dilaporkan hilang saat hendak melaut ke Perairan Yeh Sanih, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng pada Senin (28/8/2023) kemarin.
Korban asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, tersebut diketahui melaut sendiri dengan menggunakan jukung sekitar pukul 02.00 WITA.
Biasanya ia telah kembali dari melaut pukul 15.00 Wita. Namun, hingga petang ia tidak kunjung terlihat.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) telah memberangkatkan empat personil Pos SAR Buleleng menuju Pantai Yeh Lembu setelah memperoleh laporan dari Danpos AL Celukan Bawang pada pukul 21.20 WITA.
“Pencarian awal dilakukan dengan penyisiran darat karena jarak pandang terbatas. Namun tidak berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” ujar Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, Selasa (29/8/2023).
Kemudian, tim mendapatkan informasi bahwa salah satu Nelayan Segara Lukluk melihat sebuah sampan dengan ciri-ciri mirip dengan yang digunakan korban di seputaran rumpon knalpot, yakni radius 42 Km dari pesisir Pantai Yeh Lembu arah timur laut sekitar pukul 09.00 WITA.
Mendapat informasi tersebut, sebanyak tujuh orang personil Pos SAR Buleleng dan unsur SAR lainnya dibagi dalam dua area pencarian, yakni penyisiran di darat dan laut. SRU laut menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) bergerak dari Pelabuhan Celukan Bawang, Sangsit sekitar pukul 06.25 Wita.
“Upaya pencarian kemarin belum bisa dimaksimalkan karena kondisi gelap dan hari ini tim sudah kembali bergerak sejak pagi menggunakan RIB dengan fokus pencarian di lokasi yang dicurigai terlihat sampan serupa,” terangnya.
Selain pengerahan Alut RIB Basarnas Bali, upaya pencarian juga menggerakkan Rubber Boat Polairud Polres Buleleng dan Speed Boat Polair Polda Bali. Namun sampai saat ini tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian.
“SRU laut yang berada di RIB Basarnas Bali juga melaksanakan pencarian seputaran rumpon yang dilewati dan berkomunikasi dengan nelayan untuk menginformasikan adanya nelayan hilang, jika menemukan tanda-tanda bisa melaporkan,” jelas Sidakarya. (ana)