BPBD Tabanan Catat 60 Titik Bencana Alam di Tabanan

Pembersihan tanah longsong dengan alat berat di Banjar Dinas Perean, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Pembersihan tanah longsong dengan alat berat di Banjar Dinas Perean, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan mencatat 60 titik bencana alam telah terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan akibat cuaca ekstrim yang terjadi sejak Kamis (6/7/2023).

“Sampai hari ini ada 60 laporan titik bencana alam dan nihil korban jiwa,” ujar Plt Kepala BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri, Sabtu (8/7/2023).

Ia menjelaskan, bencana yang terjadi merata di sepuluh kecamatan yang ada di Tabanan. Titik bencana terbanyak ada di Kecamatan Marga sebanyak sebelas titik, Selemadeg Barat dan Selemadeg masing-masing delapan titik serta Selemadeg Timur sebanyak tujuh titik.

Baca Juga:  Mulyadi-Sengap akan Dirikan Banjar Mart Untuk Dorong Kemajuan Ekonomi Masyarakat Tabanan

“Yang paling banyak tanah longsor dan pohon tumbang. Sedangkan banjir hanya terjadi di empat titik perumahan di Sanggulan Kediri,” sebutnya,

Adapun dari 60 titik bencana, sambung Srinadha, sebanyak 38 titik telah ditangani dan sisanya 22 titik belum ditangani karena kekurangan alat berat untuk membuka akses jalan akibat tertutup tanah longsong setebal 2 meter.

Baca Juga:  Komisi II DPRD Tabanan Desak Tindak Lanjut Dinas Terkait Proyek Restoran Bodong di Desa Mengesta

“Untuk bencana alam ringan juga ditangani oleh masyarakat sekita,” ungkapnya.

Sementara, pihaknya masih belum bisa memperkirakan total kerugian material yang diakibatkan dari seluruh bencana alam ini.

“Kami baru menerima laporan mentahnya dan jumlah kerugian material belum diketahui,” imbuh Srinadha.  (ana)