PANTAUBALI.COM, TABANAN – Gerakan Nasional Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare di Kabupaten Tabanan dipusatkan di Subak Bengkel, Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Sabtu (11/3/2023).
Subak Bengkel memiliki luas lahan pertanian 335 hektare yang digarap 585 petani.
“Sebelum panen, Tim BPP (Badan Penelitian dan Pengembangan) Kediri bersama Tim Statistik dan prajuru Subak Bengkel telah melaksanakan pengambilan ubinan. Hasil provitas (produktivitas) mencapai 7,55 ton per hektare. Angka ini lebih tinggi dari provitas rata-rata di Bali,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Subagia.
Selama proses panen, Subak Bengkel dibantu menggunakan mesin panen padi (combine harvester). Pemasaran hasil produksi petani dikelola Perumda Dharma Santhika untuk menjaga ketahanan pangan.
“Harapannya gabah tidak sampai dijual keluar (Tabanan). Kami akan terus mendorong supaya hasil pertanian ini dikoordinasikan Perumda Darma Santika,” ungkapnya.
Sementara itu, luas panen padi di Tabanan pada Maret 2023 mencapai 3.093 hektare yang tersebar di 8 kecamatan, yaitu Selemadeg Barat (105 ha), Selemadeg (23,2 ha), Selemadeg Timur (940 ha), Kerambitan (277 ha), Tabanan (122 ha), Kediri (1.483 ha), Marga (99 ha), dan Pupuan (44 ha).
Sedangkan Kecamatan Baturiti dan Penebel belum memasuki musim panen.
“Provitas panen pada Maret 2023 dibandingkan tahun 2022 ada penmingkatan 6,8 persen. Walaupun adanya perubahan suhu dan cuaca yang tidak menentu kami optimis akan terus terjadi peningkatan produksi,” ucap Subagia.
Panen padi di Subak Bengkel dihadiri Kadis Pertanian Provinsi Bali Wayan Sunada, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, Sekda Tabanan I Gede Susila, serta beberapa pejabat. (ana)