PANTAUBALI.COM, Badung – Pemerintah Kabupaten Badung akan menjadikan Pantai Kuta sebagai pilot project atau percontohan perdana untuk kebersihan pantai.
“Kami akan bentuk UPT yang di dalamnya ada Dinas PUPR untuk melakukan pembersihan,” kata Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa belum lama ini.
Ini dipastikan akan menjadi proyek percontohan dalam menangani sampah kiriman yang setiap tahun menghampiri pantai di kawasan itu.
Tidak hanya kawasan Pantai Kuta, sampah kiriman juga kerap menghampiri hingga ke pantai Perenenan, Canggu, Kuta Utara.
Adi Arnawa menyampaikan, dalam membuat pilot project ini, leading sektor ada di PUPR Badung. Nantinya, akan diterapkan sistem outsourcing dalam meng-hire tenaga kebersihan.
Ia tidak ingin wisatawan yang datang ke Pantai Kuta disuguhi sampah sehingga proyek ini ditarget segera diterapkan tahun 2023.
“2023 ini kita akan lihat, ini kan karena sudah bergerak, nah karena ini kan tetap berlanjut sampai ke Canggu,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, pantai di sepanjang barat Badung mulai dari Sekeh hingga Pererenan, Canggu, Kuta Utara kerap mendapat sampah kiriman.
Tahun ini diawali pada akhir Oktober 2022. Diprediksi sampah akan terus berlanjut hingga Maret-April 2023.
DLHK mengaku hal ini pekerjaan berat karena tenaga kebersihan hanya ada 450 orang, sementara eksavator 3 dan loader 6.
“Dibutuhkan alat banyak sudah teralokasi disana karena alat berat harus gabung misalnya loader dengan loader, loader dengan eksavator begitu, ya cukup gak cukup dibilang cukup ya cukup dibilang kurang ya kurang,” ujar Kepala Dinas DLHK Badung I Wayan Puja. (RH)