DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Prof.Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) melepas keberangkatan Tim Jelajah Green Province Tahun 2022 di Halaman Depan Kantor Gubernur Bali, Selasa (13/9/2022). Tim dari Media Bisnis Indonesia ini nantinya akan menjelajahi seluruh Bali untuk mensosialisasikan serta memantau kesiapan dan dukungan sarana prasarana penggunaan energi terbarukan, salah satunya kendaraan listrik.
Wagub Cok Ace menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sumbangsih Media Bisnis Indonesia dalam mendukung program Bali Green Province. Ia menilai, ini merupakan kegiatan luar biasa dan sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang secara garis besar bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala dan niskala. Visi itu kemudian diturunkan dalam berbagai regulasi pendukung. Khusus terkait penggunaan energi terbarukan, Gubernur Bali telah mengeluarkan dua peraturan yaitu Pergub Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Bali Energi Bersih dan Pergub Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Sayangnya, sosialisasi dua peraturan ini mengalami terkendala karena situasi pandemi Covid-19. Padahal, menurut Wagub Cok Ace, implementasi sebuah peraturan membutuhkan sosialisasi yang diimbangi ketersediaan sarana dan prasarana. Untuk itu, sejalan dengan makin melandainya situasi pandemi Covid-19, Pemprov Bali berkomitmen memberi atensi lebih serius terhadap implementasi dua peraturan ini.
“Sosialisasi terus kita lakukan, infrastruktur juga kita siapkan secara bertahap,” ungkap Wagub Cok Ace yang dalam kesempatan itu didampingi Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda.
Salah satu dukungan infrastruktur yang menjadi perhatiannya adalah ketersediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
“Ini yang perlu kita perbanyak. Karena kemungkinan besar, sekali pengisian baterai punya jarak tempuh yang terbatas,” tambahnya seraya menyampaikan rasa syukur karena semangat Pemprov Bali mendapat respon positif dan berbagai komponen masyarakat, khususnya kalangan media.
Melalui sosialisasi yang lebih intensif serta dukungan sarana prasarana memadai, ia berharap lebih banyak lagi masyarakat yang beralih ke kendaraan berbasis listrik.
Ia menyebut, program Media Bisnis Indonesia ini akan sangat membantu pemerintah dalam sosialisasi dan pemetaan dukungan sarana dan prasarana penggunaan energi terbarukan. Wagub berharap, ke depannya dukungan dan kerjasama ini bisa terus ditingkatkan untuk masa depan Bali dan Indonesia yang lebih baik.
Sementara itu, GM Bisnis Indonesia Rheza Adrian menyampaikan bahwa jelajah adalah program liputan khusus khas Bisnis Indonesia, yang melakukan kegiatan reportase overland dalam periode waktu tertentu. Program ini adalah wujud tanggung jawab Bisnis Indonesia Group dalam menjembatani dan mengamplifikasi suatu isu.
Kali ini, program jelajah digelar di Pulau Dewata, khusus mengangkat isu Bali Green Province yang telah didukung oleh regulasi berupa Pergub.
“Program di Bali ini merupakan dukungan kami terhadap implementasi Pergub Nomor 45 dan 48 Tahun 2019. Kami ingin mengajak dan mendorong seluruh komponen untuk beralih menggunakan sumber energi yang dalam produksi maupun penyediaannya, tidak menimbulkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Kita harapkan, masyarakat beralih ke gas alam dan energi terbarukan,” ujar Rheza yang didampingi Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Bali Nusra Feri Kristianto.
Berdasarkan hasil pantauannya, pengembangan infrastruktur energi baru terbarukan sudah mulai dilakukan di Bali. Penggunaan PLTS atap, sepeda listrik, sepeda motor listrik hingga gas alam ramah lingkungan mulai diimplementasikan dari skala individu, rumah tangga hingga perusahaan.
Namun demikian, ia menilai pengembangannya masih bersifat sporadis. Oleh sebab itu, pihaknya mengambil inisiatif untuk menjembatani sekaligus mengamplifikasikan agar penggunaan energi terbarukan di Bali bukan hanya sebatas fatamorgana.