Transaksi di Festival Tanah Lot Tembus 400 Juta per Hari

Bupati dan wakil bupati Tabanan meninjau stand umkm di Lot Art & Food Festival #6, Minggu (24/8/2025).
Bupati dan wakil bupati Tabanan meninjau stand umkm di Lot Art & Food Festival #6, Minggu (24/8/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Tanah Lot Art & Food Festival #6 sukses digelar sejak Jumat (22/8/2025) di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Selama tiga hari penyelenggaraan, perputaran transaksi diperkirakan tembus angka Rp400 juta per hari.

Hal itu diungkapkan oleh Manager DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana saat acara penutupan festival pada Minggu (24/8/2025). Seperti tahun sebelumnya, festival tahun ini mendapat sambutan luar biasa dari wisatawan. Data kunjungan berbayar hingga Sabtu (23/8/2025) tercatat 4.700 orang.

Total selama tiga hari penyelenggaraan, jumlah pengunjung berbayar menembus 20 ribu orang. Jika ditambah pengunjung tanpa tiket masuk, jumlahnya diperkirakan lebih dari 30 ribu orang setiap harinya.

Baca Juga:  Polres Tabanan Amankan 6 Tersangka Kasus Narkoba, 2 Diantaranya Residivis

Jumlah itu melampaui target panitia yang menargetkan 20 ribu pengunjung per hari.

“Wisatawan domestik masih mendominasi dengan 60 persen, sedangkan mancanegara 40 persen,” ungkap Sudiana.

Ia menyebut, tingginya kunjungan tidak hanya karena festival, melainkan juga didukung meningkatnya wisatawan ke Bali.

“Syukurnya cuaca cerah, sehingga acara berjalan lancar tanpa hambatan. Lahan parkir cadangan di Pura Pekendungan juga bisa digunakan, jadi tidak ada penumpukan kendaraan,” jelasnya.

Menurut Sudiana, transaksi di 37 stan UMKM yang terlibat dalam festival tahun ini sangat menggembirakan. Pada hari pertama saja, perputaran transaksi mencapai Rp50 juta hanya dalam setengah hari. Nilai transaksi itu belum termasuk transaksi di kios-kios pedagang sekitar kawasan DTW Tanah Lot.

“Selama tiga hari festival, perputaran uang mencapai Rp300–400 juta per hari. Bahkan beberapa stan makanan sampai kehabisan dagangan dan harus menambah stok dua kali lipat,” ujarnya.

Baca Juga:  Ribuan Uang Kepeng di Pura Puseh Desa Adat Dadia Hilang, Polisi Selidiki Pelaku

Ia optimis hingga hari terakhir pergelaran festival pada Senin (25/8/2025) besok, total perputaran transaksi bisa menembus angka Rp1 miliar.

Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menegaskan, Festival Tanah Lot bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ruang rekonstruksi budaya dan kuliner khas Bali.

“Warisan masa lalu yang sudah jarang dipopulerkan kembali ditampilkan dalam festival ini. Ada kuliner tradisional seperti penyon dan serapah yang kembali dihadirkan,” jelas Sanjaya.

Baca Juga:  DLH Tabanan Kantongi Tambahan Rp6 Miliar untuk Pengelolaan Sampah

Selain itu, parade gebogan yang ditampilkan desa adat se-Kecamatan Kediri juga menjadi daya tarik tersendiri. “Tidak hanya masyarakat lokal, wisatawan mancanegara pun terpesona dengan keunikan budaya Bali, khususnya Tabanan,” katanya.

Bupati dua periode itu berharap festival Tanah Lot ke depan semakin inovatif. “Saya ingin budaya dari 133 desa adat di Tabanan bisa ditampilkan di festival berikutnya,” harapnya.

Dengan keberhasilan penyelenggaraan tahun ini, Festival Tanah Lot diyakini akan terus menjadi daya tarik utama pariwisata sekaligus penggerak ekonomi masyarakat Tabanan. (ana)