Dua Hari Terseret Arus, Jasad Deden Ditemukan Nelayan di Perairan Kedonganan

Jasad Deden dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar pada Senin (3/6).
Jasad Deden dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar pada Senin (3/6).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Misteri hilangnya Deden Nugraha (28) akhirnya terkuak. Setelah dua hari pencarian tanpa henti, jasad pria asal Kampung Sindang Mulya, Kecamatan Pasir Jambu, Bandung, Jawa Barat, ditemukan mengambang di perairan Kedonganan, Kuta, Badung, Senin (2/6/2025) sore.

Penemuan ini terjadi secara tak terduga. Sekitar pukul 17.30 WITA, seorang nelayan lokal yang tengah mengantar pemancing melihat sosok tubuh manusia mengapung di laut. Ia segera melaporkannya ke pihak berwenang.

“Jenasah korban kemudian dievakuasi ke Pantai Kelan,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi. Saat dibawa ke darat, teman-teman korban yang ikut dalam pencarian langsung mengenalinya sebagai Deden.

Baca Juga:  Kabupaten Badung Tuntaskan Pembentukan 62 Koperasi Desa Merah Putih

Saat ditemukan, Deden memakai celana pendek parasut hitam dan kaus hitam bertuliskan “XTC”. Kalung stainless putih melingkar di lehernya, sementara tato bertuliskan tanggal lahir di lengan kiri dan gambar kepala macan di punggung menambah kejelasan identitas. Kedua telinganya pun bertindik, meski tanpa anting.

Setelah proses identifikasi, jenazah korban langsung dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah Denpasar menggunakan ambulans milik Yayasan Al-Mandiri.

Diketahui, Deden datang ke Pantai Pemelisan, Kedonganan, bersama tiga temannya: Sucin Nur Halimah (23), Iswan Septyan (32), dan M Yusuf (28). Menjelang sore, mereka menikmati dua botol arak yang dicampur minuman berenergi yang dibeli dari warung di sekitar pantai.

Setelah menenggak minuman tersebut, Deden memutuskan untuk mandi ke laut. Sementara itu, Iswan bermain dengan keponakannya di bibir pantai, dan Yusuf tetap duduk santai di tempat.

Baca Juga:  Wisatawan Asal Bandung Terseret Arus di Pantai Kedonganan, Tim SAR Lakukan Pencarian

Namun, beberapa saat kemudian, Iswan mulai curiga karena Deden tak kunjung terlihat. Ketika mereka mencari, hanya terlihat kepala korban dari kejauhan. Iswan sempat mencoba mengejar ke arah laut, namun arus terlalu kuat—dan Deden pun lenyap dari pandangan.

Mereka lalu melapor ke pemilik kos Deden, Barik, yang juga rekan kerjanya. Laporan ke Basarnas baru diterima pada malam hari sekitar pukul 20.15 WITA.

Baca Juga:  Menteri LH Peringati Danone Patuhi Aturan Gubernur Bali Stop Produksi AMDK Dibawah 1 Liter

“Kami langsung kerahkan tim, bekerja sama dengan kepolisian dan Balawista,” ujar Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya.

Pencarian dilakukan intensif, menyisir bibir pantai selama dua hari hingga akhirnya tubuh Deden ditemukan mengambang di perairan yang sama. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa pantai bisa berbahaya, terlebih jika mengabaikan keselamatan setelah konsumsi alkohol. (MAH)