Respon Keluhan Warga soal Asap TPA Mandung, Wabup Dirga Lakukan Peninjauan

Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga meninjau langsung kebakaran di TPA Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, pada Kamis(1/5/2024).
Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga meninjau langsung kebakaran di TPA Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, pada Kamis(1/5/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga meninjau langsung kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, pada Kamis (1/5/2024).

Peninjauan ini dilakukan sebagai respon atas keluhan masyarakat sekitar terhadap adanya asap tebal dari kebakaran sampah di TPA yang terjadi sejak tiga pekan lalu.

Dalam peninjauan itu, Wabup Dirga menyampaikan, penyiraman di lokasi sudah dilakukan secara rutin, namun belum cukup untuk mengatasi kobaran api yang sulit padam. “Ke depan harus ada peningkatan volume air, karena api di sini biasanya hanya benar-benar padam jika turun hujan,” katanya.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran di Pasar Bajera 

Ia mengatakan, Pemkab Tabanan akan segera menggelar rapat koordinasi lintas instansi untuk merumuskan penanganan yang lebih intensif. Salah satu solusi yang dibahas adalah pembangunan jalan akses keliling agar kendaraan pemadam bisa menjangkau titik api secara lebih mudah.

“Kita bahas mana yang berjalan baik, mana yang perlu diganti. Kita juga ingin belajar dari daerah lain soal pengelolaan TPA,” tambahnya.

Baca Juga:  Pasar Bajera Kebakaran, 6 Toko dan 3 Los Dagang Ludes Dilalap Api

Selain itu, Dirga mendorong pengelolaan sampah dari sumber sebagai upaya jangka panjang menekan volume sampah yang masuk ke TPA. “Kalau tidak dikelola dari sumber, TPA akan terus overload,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, mengatakan pihaknya tengah mengkaji usulan pembangunan jalan akses tersebut bersama Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan.

Baca Juga:  Warga Desa Kukuh Alami Gangguan Pernapasan Akibat Asap Kebakaran TPA Mandung

“Kajian teknis diperlukan karena lokasi rawan longsor. Selain itu, kami sudah merancang pembangunan tower penyemprot air di empat titik sebagai solusi jangka menengah,” kata Ekayana.

Volume tumpukan sampah di TPA Mandung kini sudah mencapai tinggi 15–20 meter dan kini menyusut ke kisaran 12 meter akibat terbakar sejak Oktober 2023 silam. Setiap hari, TPA Mandung menerima 90 hingga 110 ton sampah. (ana)