PANTAUBALI.COM, BADUNG – Seorang pengemudi jukung (perahu) bernama Raja (61) ditemukan meninggal dunia setelah perahu yang dikemudikannya terbalik akibat dihantam ombak besar di Perairan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung. Korban ditemukan pada Minggu (6/4/2025) pagi, setelah sehari dinyatakan hilang.
Kapten KN SAR Arjuna 229 selaku koordinator pencarian mengatakan, korban ditemukan oleh nelayan setempat sekitar pukul 09.25 WITA.
“Kami menerima informasi dari Bapak Narke dari KSOP Pelabuhan Benoa bahwa korban telah ditemukan oleh nelayan setempat,” ujarnya.
Jasad Raja ditemukan sekitar 0,3 mil laut arah selatan dari lokasi kejadian awal. Setelah dievakuasi ke darat, jasadnya langsung dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans milik Desa Adat Tanjung Benoa. Korban diketahui tinggal di Jalan Lumba-Lumba, Tanjung Benoa.
Sebelumnya, Raja mengantar dua wisatawan asing dan satu instruktur diving menggunakan jukung untuk melakukan aktivitas menyelam di perairan timur Tanjung Benoa pada Sabtu (5/4/2025). Mereka berangkat sekitar pukul 12.30 Wita.
Namun usai kegiatan diving, jukung yang mereka tumpangi dihantam ombak besar hingga terbalik sekitar pukul 14.00 Wita. Tiga penumpang berhasil selamat, sementara Raja dinyatakan hilang.
Kejadian itu lantas dilaporkan ke pihak berwajib. Namun pencarian baru bisa dilakukan oleh tim SAR Gabungan keesokan harinya atau pada Minggu pagi.
“Kami tidak bisa melakukan pencarian malam itu karena kondisi tidak memungkinkan dan terlalu berisiko. Pencarian baru kami lanjutkan pada pagi harinya,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Nyoman Sidakarya.
Tim SAR gabungan memulai pencarian pada Minggu pagi dengan mengerahkan Rigid Inflatable Boat (RIB) pukul 07.50 Wita. Lima personel dikerahkan untuk menyisir area sekitar lokasi kejadian hingga akhirnya korban ditemukan. (ana)