Sanjaya-Dirga Jalani Ritual Mejaya-Jaya 

Upacara mejaya-jaya Bupati dan Wakil Bupati Tabanan pada Jumat (14/3/2025).
Upacara mejaya-jaya Bupati dan Wakil Bupati Tabanan pada Jumat (14/3/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Bupati dan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga melaksanakan ritual mejaya-jaya bertepatan dengan hari Purnama Sasih Kesanga, pada Jumat (14/3/2025).

Dengan didampingi seluruh jajaran perangkat daerah di Pemerintah Kabupaten Tabanan, upacara dilakukan di Padmasana Kantor Bupati Tabanan. Mejaya-Jaya ini menjadi simbol penyucian diri secara lahir dan batin sebelum melanjutkan tugas kepemimpinan.

Namun sebelum itu, Sanjaya dan Dirga yang terpilih memimpin Tabanan periode 2025-2029 melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel.

Baca Juga:  Pengangkatan CPNS-PPPK 2024 Ditunda Pemerintah Pusat, Ini Kata BKPSDM Tabanan

Selain itu, sebelum memulai persembahyangan di Pura Luhur Batukau, Bupati dan rombongan terlebih dahulu melakukan pelepasan lima ekor burung titiran serta memberi makan ikan di kolam Beji Pura.

Usai menjalani ritual Mejaya-Jaya, Bupati Sanjaya menegaskan pentingnya ritual ini bagi pemimpin daerah sebagai bentuk penyelarasan antara skala dan niskala. Sehingga visi misi kedepan, menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani bisa terpenuhi melalui kekuatan bersama.

Baca Juga:  Komisi I DPRD Tabanan Soroti Penundaan Pengangkatan PPPK 2024

“Saya dan Bapak Wakil beserta jajaran sejak pagi sudah melakukan sebuah ritual yang memang wajib kita laksanakan sebagai umat Hindu. Ritual ini puncaknya hari ini, Mejaya-Jaya,” ujar Sanjaya.

Ia menambahkan, setelah resmi dilantik oleh negara pada 20 Februari 2025 lalu, bersama Wakil Bupati wajib melengkapi ritual dengan melaksanakan Mejaya-Jaya.

Ditegaskannya juga, pembangunan infrastruktur dan sektor pertanian akan tetap menjadi fokus utama pemerintahannya bersama Wabup Dirga ke depan.

“Tanpa rasa persatuan, akan sulit membangun Tabanan, yang terbentang di 133 desa dan 10 kecamatan. Kalau tidak betul-betul konsisten membangun, tidak bisa kita wujudkan,” tegasnya. (ana)