Hasil Autopsi Pastikan Eks Bupati Jembrana dan Istrinya Tewas Dibunuh, Pelaku Masih Tak Diketahui

TKP penemuan jasad mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84), dan istrinya AA Sri Wulan Trisna (64).
TKP penemuan jasad mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84), dan istrinya AA Sri Wulan Trisna (64).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Polisi akhirnya mengungkap bahwa kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84), dan istrinya AA Sri Wulan Trisna (64), disebabkan oleh tindakan pembunuhan.

Meskipun hasil otopsi telah memastikan hal tersebut, pihak kepolisian hingga kini belum dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kematian pasangan suami istri ini.

“Berdasarkan hasil autopsi, kami pastikan ini adalah kasus pembunuhan. Namun, untuk pelaku dan motifnya, kami masih dalam tahap penyelidikan, terang Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laurens Rajamangapul Heselo.

Baca Juga:  Wanita Muda di Bali Curi Perhiasan Mantan Suami Karena Terlilit Utang, Kerugian Capai Rp 60 Juta

Kematian keduanya ditemukan pada 8 Agustus 2024, setelah menantu mereka merasa khawatir karena tidak ada kabar dari mereka. Saat berkunjung, menantu tersebut mendapati pintu rumah terkunci dan rumah yang kotor, seperti tidak terawat.

Setelah memanjat tembok dan masuk, bau busuk menyengat dari dalam rumah, yang segera dilaporkan ke Kepala Lingkungan Karya Darma.

Baca Juga:  Realisasi PWA 2024 Capai Rp318 Miliar, Sekda Dewa Indra Pastikan Teralokasi Sesuai Peruntukannya

Saat pemeriksaan dilakukan, Ida Bagus Ardana ditemukan tewas di dapur, sementara istrinya ditemukan di kamar. Keduanya diperkirakan telah meninggal selama tiga hingga lima hari sebelum ditemukan.

Hasil otopsi mengungkapkan bahwa Ida Bagus Ardana meninggal akibat kekerasan benda tumpul, sementara Sri Wulan Trisna diduga dibekap selain mengalami kekerasan benda tumpul.

Walau sudah mengidentifikasi penyebab kematian, polisi masih kesulitan menemukan bukti yang mengarah ke pelaku.

Kompol Laurens menambahkan, “Kami masih mengumpulkan petunjuk-petunjuk tambahan. Motif yang mungkin terjadi bisa terkait masalah harta, keluarga, atau pihak luar yang terlibat, namun belum ada yang bisa kami pastikan.” (*)