Kasus Kriminal di Denpasar Melonjak 66 Persen di Tahun 2024, Pencurian Jadi yang Terbanyak

Kapolresta Denpasar, Kombespol Wisnu Prabowo membeberkan hasil penindakan dan upaya pencegahan sepanjang 2024 pada Senin (30/12).
Kapolresta Denpasar, Kombespol Wisnu Prabowo membeberkan hasil penindakan dan upaya pencegahan sepanjang 2024 pada Senin (30/12).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Polresta Denpasar mencatat kenaikan dalam kasus kriminal sepanjang 2024. Sebanyak 1.801 kasus gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dilaporkan, naik 66 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 1.084 kasus.

Kapolresta Denpasar, Kombespol Wisnu Prabowo, menyoroti peningkatan ini sebagai tantangan serius. Meski begitu, penyelesaian kasus juga meningkat signifikan, dari 568 kasus di tahun 2023 menjadi 1.038 kasus pada tahun ini, atau naik 82 persen.

“Peningkatan kasus ini seiring dengan langkah kami yang semakin optimal dalam menyelesaikan laporan. Namun, angka ini tetap menjadi perhatian utama untuk menciptakan rasa aman di masyarakat,” ujarnya saat konferensi pers di Polsek Denpasar Selatan, Senin (30/12).

Baca Juga:  Pj Gubernur Bali Sebut Bali Relatif Aman saat Perayaan Malam Tahun Baru

Kasus pencurian menjadi yang paling mendominasi, termasuk pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Sepanjang 2024, sebanyak 690 kasus kategori ini dilaporkan, dengan tingkat penyelesaian mencapai 62 persen.

Selain itu, terdapat empat kasus pembunuhan yang mencuri perhatian publik. Di antaranya adalah kasus pembunuhan pekerja seks komersial di Kuta, pembunuhan oleh anak buah kapal (ABK) di Denpasar Selatan, serta pembunuhan juru parkir di Taman Pancing.

Baca Juga:  Toilet Kotor di Penelokan Viral, Niluh Djelantik Desak Pemerintah Bangli Segera Bereskan

Peningkatan kasus curanmor juga cukup mencolok, naik dari 258 kasus pada 2023 menjadi 324 kasus pada 2024, atau meningkat sebesar 25 persen.

Menghadapi peningkatan ini, Polresta Denpasar mengintensifkan berbagai langkah preventif. Patroli rutin, patroli sinergitas bersama TNI, serta patroli malam dengan program “blue light” terus digencarkan.

“Kami juga menggandeng masyarakat melalui kegiatan penyuluhan seperti ‘Jumat Curhat’. Ini menjadi ruang diskusi untuk mengajak masyarakat aktif dalam menjaga keamanan lingkungan,” jelas Kombespol Wisnu.

Selain kasus pencurian, penyalahgunaan narkoba juga menjadi perhatian utama. Kapolresta meminta para orang tua untuk lebih waspada dan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka.

Baca Juga:  Pelaku Penusukan 2 Remaja di Mertasari Ditangkap, Polisi Ungkap Motifnya

“Keluarga adalah benteng pertama dalam mencegah generasi muda terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba,” imbuhnya.

Polresta Denpasar terus mendorong masyarakat untuk melaporkan segala aktivitas mencurigakan. Dukungan warga dinilai krusial dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif di Denpasar.

Dengan strategi dan kolaborasi yang semakin diperkuat, Polresta Denpasar optimis dapat menekan angka kejahatan di masa mendatang. (sm)