PANTAUBALI.COM, NASIONAL – Dalam acara Indonesia-Brazil Business Forum yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana besar Indonesia untuk membangun reaktor nuklir pertama. Presiden menegaskan komitmennya terhadap pengembangan energi baru terbarukan, seperti energi hidro, geotermal, surya, dan kini, tenaga nuklir.
“Kami berencana merancang dan memproduksi reaktor nuklir sendiri, dengan peluang kerja sama bersama industri Brazil,” ujar Prabowo.
Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menjelaskan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ini bertujuan membantu mengurangi kenaikan suhu global sekaligus mempercepat transisi ke energi bersih.
Proyek PLTN pertama Indonesia akan dibangun di Pulau Kelasa, Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Persiapan intensif sudah dilakukan, termasuk menggandeng investor dan merancang prototipe reaktor yang rencananya akan dikirim dari Korea Selatan pada 2028.
Menurut Direktur PT Thorcon Indonesia, Bob S. Effendi, Pulau Kelasa terpilih sebagai lokasi final setelah mempertimbangkan opsi lain seperti Kalimantan Barat.
“Perda tata ruang untuk lokasi ini sudah di kementerian, tinggal menunggu pengesahan. Lokasi Pulau Kelasa dipilih karena persiapan yang lebih matang,” ujarnya.
Selain itu, Bangka Belitung memiliki cadangan timah melimpah yang diiringi potensi logam tanah jarang (rare earth elements) berupa thorium, bahan utama reaktor nuklir.
“Thorium merupakan produk sampingan timah, yang selama ini belum dimanfaatkan maksimal untuk mendukung perekonomian daerah,” tambah Bob.
Pulau Kelasa bukan satu-satunya wilayah yang disiapkan untuk pengembangan PLTN. Lokasi seperti Tanjung Ular di Bangka Barat dan Sebagin di Bangka Selatan juga berpotensi untuk pembangunan reaktor. Pemerintah bahkan mencanangkan pembangunan 20 PLTN di Bangka Belitung hingga 2050. (sm)