PANTAUBALI.COM, NASIONAL – Kebaya kini resmi diakui sebagai world’s intangible cultural heritage oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Pengakuan ini menegaskan kebaya sebagai warisan budaya takbenda, yang mencakup tradisi, seni pertunjukan, ritual, hingga perayaan yang diwariskan lintas generasi.
Namun, pengakuan UNESCO ini tidak menjadikan kebaya eksklusif milik Indonesia. Kebaya juga diakui sebagai bagian dari budaya negara lain, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand, yang bersama-sama mengajukan kebaya untuk diakui secara internasional.
“Upaya pengajuan bersama ini mencerminkan semangat kerja sama dan persatuan negara-negara Asia Tenggara dalam melestarikan warisan budaya bersama,” ujar Fadli Zon, Menteri Kebudayaan, dikutip dari CNN Indonesia.
UNESCO, dalam keterangan resminya yang dilansir dari CNBC Indonesia, menyebutkan, “Kebaya dikenakan dalam berbagai acara, mulai dari kasual hingga formal, pertemuan sosial, dan festival. Kebaya juga menjadi bagian dari seni pertunjukan, seperti tari, teater, dan film, serta mencerminkan identitas budaya komunitas Asia Tenggara.”
Tidak hanya kebaya, kabar menggembirakan lainnya datang dari Reog Ponorogo dan Kolintang, yang juga resmi diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia dalam sidang ke-19 Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) di Asuncion, Paraguay.
Pengakuan internasional ini menjadi momentum penting untuk melestarikan kebaya, yang memiliki beragam jenis khas Indonesia, seperti kebaya encim, kebaya Kartini, kebaya Betawi, dan banyak lainnya. Masyarakat diharapkan semakin bangga dan terlibat aktif dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya ini. (sm)