PANTAUBALI.COM, TABANAN – Nama Komang Gede Sanjaya dan Made Dirga belakangan ini digadang-gadang akan maju sebagai pasangan calon bupati dan bupati di Pilkada Tabanan 2024.
Kedua tokoh politik PDIP yang ramai dipasangkan dalam paket SANDI itu juga sempat dibahas dalam acara pelatihan DPRD terpilih kader PDI Perjuangan, Tabanan, Badung, Denpasar, bertempat di Wisma PLN, Bedugul, Tabanan, Bali pada Sabtu (3/8/2024) lalu.
Komang Gede Sanjaya yang juga Bupati Tabanan periode 2021-2024 pun mengkonfirmasi isu tersebut. Menurutnya, isu tersebut hanyalah dinamika politik yang biasa terjadi menjelang tahap penetapan pasangan calon bupati.
Baik dirinya dan wakil bupati I Made Edi Wirawan sudah biasa dengan konsep ‘Rodinda atau Romantisme, Dinamika dan Dialektika di dunia politik.
“Itu isu. Tadi saya sudah sampaikan kepada Pak Wakil (Made Edi Wirawan). Biasalah dinamika,” ujarnya usai menghadiri pelantikan anggota dewan terpilih di kantor DPRD Tabanan, Senin (5/8/2024).
Politisi asal Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan itu menyebut, dirinya tidak tahu siapa yang akan diberikan rekomendasi oleh Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri.
Namun sebagai petugas partai, dirinya harus siap jika nantinya diberikan amat untuk dipilih oleh rakyat dalam melanjutkan pemerintahan.
“Sebagai petugas partai harus siap diperintah untuk ngayah ataupun tidak,” ucapnya.
Jika muncul paket-paket pasangan calon bupati saat ini menurut Sanjaya itu masih terlalu dini, sebab rekomendasi dari Ketua Umum belum turun.
“Itu menurut pandangan saya secara pribadi. Saya saja belum tahu (rekomendasi). Mungkin tokoh-tokoh di seluruh Bali juga tidak tahu karena rekomendasi ada di pusat,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan di kesempatan yang sama juga memberikan tanggapan atas itu tersebut. Ia mengatakan, dirinya menyerahkan keputusan rekomendasi ke DPP partai.
Namun, ia sangat berharap kepemimpinan Jaya-Wira bisa berlanjut dua periode, mengingat masa kepemimpinan mereka yang baru berjalan selama 3,5 tahun.
“Saat ini, kami berharap untuk melanjutkan apa yang sudah kami capai dan belum selesai selama memimpin,” jelasnya.
Edi juga menambahkan, Ibu Ketua Umum PDIP sering kali memberikan kesempatan bagi daerah yang menunjukkan prestasi dalam melaksanakan tugas. Dan jika dirinya tidak mendapatkan rekomendasi, ia meminta penjelasan terkait alasan tersebut.
Sebeb menurutnya selama ini, kepemimpinan Jaya-Wira telah berhasil menorehkan prestasi, salah satunya menaikkan suara di Pilpres dan Pileg hingga 77,5 persen.
“Kami berdua juga tidak punya kasus hukum. Kalau ada riak-riak potensi (Sanjaya dan Dirga) itu, saya kira tidak benar. Apalagi yang berpotensi itu dalam satu kecamatan,” imbuh Edi. (ana)