Tampilkan Tari Kreasi Sandyagita Ngepehayuning Pramana, Gong Kebyar Wanita Tegal Cangkring Jembrana Sukses Pukau Ribuan Penonton

Penampilan Gong Kebyar Wanita Duta Kabupaten Jembraba dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 pada Kamis (20/6/2024).
Penampilan Gong Kebyar Wanita Duta Kabupaten Jembraba dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 pada Kamis (20/6/2024).

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Sanggar Kumara Widya Swara, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana tampil pada utsawa (parade) Gong Kebyar Wanita, Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 pada Kamis (20/6/2024) malam.

Penampilan duta Kabupaten Jembrana pada PKB kali ini di panggung terbuka Ardha Candra, kawasan Art Center Denpasar, memukau di hadapan ribuan penonton.

Adapun materi yang dibawakan sejalan dengan tema PKB yakni Jana Kerthi Paramaguna Wikrama.

Pembina tabuh I Komang Tastra mengatakan, Sanggar Kumara Widya Swara membawakan pementasan yakni, tabuh kreasi kunang-kunang, tari makepung dan menjadi pamungkas Sandyagita Ngepehayuning Pramana.

Tastra menurutkan, Tabuh Kreasi ‘Kunang-Kunang’ mengibaratkan jika tidak mampu menjadi pesona rembulan malam, cukup laksana kunang-kunang yang sederhana dan bertabur kesahajaan.

Baca Juga:  Gambelan Angklung Sanggar Ariwangsa Duta Badung "Curi Perhatian" Penonton di PKB ke-XLVI

“Begitu pula dengan tabiat kehidupan, karena memang tak semua bisa seindah rembulan dengan sinarnya menyinari jiwa setiap insan cukup seperti kunang-kunang dengan kelap-kelipnya di kelam malam dapat menelusupkan rasa bahagia dan seumbar senyuman,” ucapnya.

Untuk tarian Makepung, diciptakan oleh I Ketut Suwentra pada tahun 1984 yang diiringi alat musik jegog, namun dalam kesempatan ini diiringi gamelan gong kebyar dengan beberapa penyesuaian.

“Mekepung sendiri  adalah istilah dalam bahasa Bali yang artinya lomba balap kerbau, sebuah tradisi kaum petani di daerah Jembrana. Tari kreasi Makepung adalah sebuah garapan baru yang menggambarkan jalannya persiapan dan lomba kerbau makepung,” ungkapnya.

Selanjutnya pada penampilan pamungkas Sandyagita Ngepehayuning Pramana dimaknai upacara  sebagai dasar sradha bakti umat Hindu di Bali untuk memuja kebesaran Tuhan dalam segala manifestasinya.

Baca Juga:  Diduga Karena Masalah Rumah Tangga, Wanita Asal Jembrana Nekat Menenggak Racun di Pantai Yeh Gangga

Ditambahnya, memaknai sebuah upacara penyucian diri yang diyakini akan membentuk manusia unggul dan bermartabat (Jana Kertih).

“Kami coba ungkap dalam karya sandyagita dengan penataan unsur musical dan gerak untuk memicu imajinasi tentang kekhidmatan serta esensi upacara yadnya dalam membentuk manusia yang bermartabat menuju Bali santi lan jagaditha,” paparnya.

Sementara, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna mengaku bangga atas penampilan yang disungguhkan oleh Duta Kabupaten Jembrana khususnya Sanggar Kumara Widya Swara, Kelurahan Tegal Cangkring.

Baca Juga:  Ruas Jalan Awen Segera Diperbaiki, Pemkab Jembrana Siapkan Anggaran Rp22,6 Miliar

“Saya mengapresiasi penampilan Sanggar Kumara Widya Swara, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo. Semoga ditahun depan bisa menampilkan gong kebyar yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara menyampaikan Kabupaten Jembrana mengirim duta gong kebyar wanita dari Sanggar Kumara Widya Swara, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo.

“Persiapan sudah dilakukan latihan selama tiga bulan lebih. Kami sangat mengapresiasi, duta Jembrana tampil hebat dan layak tampil di PKB tahun 2024 ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bekerjasama sehingga pementasan ini dapat berjalan baik dan sukses,” pungkasnya. (rls)