Serangkaian Hari Suci Nyepi Saka 1945, Ini Imbauan Pemkab Badung

Konferensi pers Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kebudayaan, Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik serta Dinas Perhubungan Kabupaten Badung terkait rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi tahun Baru Saka 1946.
Konferensi pers Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kebudayaan, Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik serta Dinas Perhubungan Kabupaten Badung terkait rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi tahun Baru Saka 1946

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Upacara Perayaan Hari Suci Nyepi tahun Baru Saka 1946 pada 11 Maret mendatang, akan dirangkaikan dengan Pemelastian, Tawur Agung Kasanga, hingga Pengrupukan atau pengarakan ogoh-ogoh.

Untuk memastikan perayaan berjalan dengan baik, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kebudayaan, Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik serta Dinas Perhubungan melaksanakan konferensi pers, Rabu (6/3/2024).

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha menerangkan, pelaksanaan rangkaian Hari Suci Ryepi di Kabupaten Badung akan diawali upacara melasti ke pantai.

Kemudian, upacara tawur kesanga dan pangerupukan serta pawai ogoh-ogoh yang akan dilaksanakan di setiap desa. Kemudian, akan dilanjutkan dengan pelaksanaan catur brata penyepian dan ngembak geni.

“Untuk Tawur Agung Kesanga kali ini dipusatkan di jaba Pura Lingga Bhuana Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang dimulai pukul 09.00 WITA. Lalu bendesa Adat se-Kabupaten Badung akan memendak tirta untuk dilaksanakannya pecaruan di masing-masing daerah,” terangnya.

Baca Juga:  Komisi II DPRD Tabanan Tinjau Kerusakan di SDN 1 Pandak Gede Pasca Longsor

Selanjutnya, setelah dilaksanakannya Tawur Kasanga, dilanjutkan dengan pergelaran atau pengarakan ogoh-ogoh yang dilaksanakan pada masing-masing desa.

Adapun aturan selama pengarakan ogoh-ogoh yang harus ditaati di masing-masing desa antara lain tidak menggunakan jalan protokol atau menyediakan pengalihan lalu lintas dan pelaksanaan pengarakan dibatasi sampai jam 22.00 WITA.

Selain itu pelaksanaannya tetap dikoordinir oleh Lurah, Bendesa atau perbekel di setiap Desa,

“Jika ada yang melanggar maka akan mempengaruhi penilaian seluruh Ogoh-ogoh dari satu Desa yang melanggar, terutama kepada Ogoh-ogoh yang masuk pada nominasi lomba,” ujarnya.

Baca Juga:  Atlet Petanque Tabanan Raih Medali Emas dan Perak di Kejurnas Junior 2024

Selanjutnya, Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung I Nyoman Suendi menerangkan, bulan Februari dan juga Maret mendapatkan perhatian khusus karena bertepatan dengan Pemilu dan juga rentetan hari raya.

“Kami sudah laksanakan sinergitas daripada TNI/POLRI guna menjaga situasi pada bulan Maret ini yang bersamaan dengan hari raya Idul Fitri. Dari pantauan kami setelah Pilpres serta pelaksanaan pembuatan ogoh-ogoh di masyarakat ternyata kondisi landa dan tenang,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Anak Agung Ngurah Rai Yuda Darma menjelaskan, selama pelaksanaan pemelastian yang akan dilakukan pada Jumat (8/3/2024), pihaknya sudah membagi dua zona pemetaan yaitu zona Badung Utara dan Selatan.

Baca Juga:  Sempat Kejar-Kejaran, Polisi Bekuk Joki Balap Liar di Sunset Road

“Kami sudah menyiapkan dan menempatkan personil di beberapa titik yang rawan kemacetan di setiap persimpangan sehingga dapat membantu rekan kita di kepolisian,” katanya.

Kemudian, titik-titik yang disinyalir akan terjadi kepadatan yaitu, simpang Gunung Sanghyang, Kerobokan, karena ini merupakan titik temu dari 3 Desa Adat yang menuju ke pantai Peti Tenget serta simpang Sender dan simpang Peti Tenget.

“Pemelastian dimulai jam 09.00 WITA sampai jam 17.00 WITA. Kami mengimbau agar tidak melewati simpang-simpang tersebut pada jam pemelastian, karena dipastikan akan adanya kepadatan arus, jika bisa melalui jalan lain demi kenyamanan sampai tujuan,” sebutnya. (jas)