PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Aksi percobaan bunuh diri kembali hebohkan masyarakat di Kecamatan Negara. Beruntung aksi percobaan bunuh diri tersebut cepat diketahui pihak keluarga sehingga korban dapat diselamatkan.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Agus Riwayanto Diputra membenarkan adanya kejadian tersebut. Korban diketahui berinisial KGD seorang pria berusia 40 tahun diduga hendak melakukan percobaan bunuh diri dengan cara gantung diri di sebuah pohon dibelakang rumahnya di Kecamatan Negara.
“Iya, kejadiannya kemarin malam (Kamis, 25/1) sekitar pukul 19.00 Wita,” ungkapnya, Jumat (26/1).
Lebih lanjut, kata AKP Riwayanto Diputra, percobaan bunuh diri tersebut pertama kali diketahui oleh keponakan korban yang berinisial KAS yang saat itu berkunjung ke rumah korban.
Setelah tiba dirumah korban, KAS bertemu dengan keluarga korban NKS. KAS lantas disuruh NKS untuk melihat korban dibelakang rumah dan mengecek korban yang sedang mandi.
“KAS lantas mengecek kebelakang dengan menggunakan senter. Setelah di cek di kamar mandi ternyata korban tidak ada. Korban ditemukan dibelakang rumah dengan posisi gantung diri, ” terangnya.
Mendapati hal tersebut, KAS lantas berteriak meminta tolong, sehingga keluarga korban NKS dan warga sekitar datang untuk membantu menurunkan korban.
Beruntung, aksi percobaan bunuh diri tersebut cepat diketahui, sehingga korban masih dapat diselamatkan. Namun, hingga saat ini belum diketahui alasan korban nekat melakukan percobaan bunuh diri.
“Selanjutnya, karena korban masih dalam keadaan hidup. Korban lantas dilarikan ke RSU Negara. Sekitar pukul 11.30 Wita korban sudah sadar dan membaik, sehingga korban dibawa pulang ke rumah, ” jelasnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, AKP Riwayanto Diputra menghimbau agar masayarakat jangan berfikiran pendek. Ia mengajak masyarakat untuk menguatkan keimanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurutnya, bunuh diri bukan suatu solusi dalam memecahkan sebuah masalah. Maka dari itu, ia mingingatkan agar masyarakat dapat menghargai akal sehat dan hati nurani.
“Kami berharap partisipasi keluarga dan masyarakat untuk melakukan pendekatan secara langsung adalah langkah efektif untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Sehingga ketika ada hal-hal yang menimbulkan persoalan buruk pada korban, dengan cepat dapat dideteksi hingga membantu mencarikan solusi atau jalan keluar untuk menyelesaikannya,” pungkasnya. (*)