PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan menggelar upacara Tawur Panca Wali Krama, Kala Mijaya, Caru Rsi Gna, Caru Panca Kelud, yang dipusatkan di Madya Mandala, Padmasana Kantor Bupati Tabanan, Minggu (24/12/2024).
Upacara ini digelar sebagai rangkaian Karya Tawur Agung Panca Wali Krama, Padudusan Agung, Manawa Ratna, Mamungkah, Melaspas lan Ngenteg Linggih di Kantor Bupati Tabanan.
Dalam prosesi sakral Tawur Agung Panca Wali Krama yang dipuput sebanyak 20 sulinggih dari sejebag Tabanan diawali dengan prosesi pecaruan di 5 sisi arah mata angin Madya Mandala Kantor Bupati Tabanan, mulai dari Timur (purwa), Selatan (daksina), Barat (Pascima) Utara (Uttara), dan Tengah (Masya) dan dilanjutkan dengan pecaruan Kala Mijaya di Padmasana Kantor Bupati dan Rumah Jabatan Bupati.
Prosesi kemudian diikuti dengan pecaruan caru Panca Kelud yang dilangsungkan di Madya Mandala Rumah Jabatan Kantor Bupati.
Sejak dimulainya ritual hingga pelaksanaan prosesi, alunan iringan gamelan, genta dan kidung serta pertunjukan tari baris dabdab, Baris Gede dan wayang lemah nampak mewarnai sakralnya pelaksanaan Karya Tawur Agung saat itu.
Menurut Bupati Sanjaya, pelaksanaan karya yang keseluruhannya telah dipuput oleh 34 sulinggih serta ratusan Pemangku Se-Kabupaten Tabanan yang tergabung dalam PSN (Pinandita Sanggraha Nusantara) Tabanan ini, memiliki tujuan mulia untuk membersihkan hal-hal negatif yang mempengaruhi pembangunan setelah masa pandemi Covid-19, sehingga dapat membangun kembali keharmonisan, keseimbangan dan kejayaan Kabupaten Tabanan.
Gelaran Karya juga berangkat dari sejarah saat pertama kali dibangunnya Kantor Bupati pada tahun 1975 yakni pada masa kepemimpinan Bupati Tabanan periode 1973-1979, Bapak I Wayan Staat Darmanaba di mana kantor Bupati Tabanan pertama kali diresmikan.
Setelah 48 tahun berlalu, Bupati Sanjaya beserta jajaran baru pertama kali melaksanakan Karya Agung Panca Wali Krama, sebagai momentum dalam membangun keseimbangan jagat Bali dan Tabanan baik dalam alam, lingkungan dan budaya melalui Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
“Prosesi karya ini memang sangat langka, dan besar. Ketika alam berkehendak, maka dalam hitungan sebentar, momentum yang tiba juga sangat baik. Pasca Covid 19 dan kendala-kendalanya kita melakukan yadnya yang besar, tujuannya adalah mengembalikan aura baik kantor Bupati, untuk masyarakat Tabanan, Bali, Indonesia bahkan dunia. Vibrasi ini agar betul-betul bisa memberikan kesejahteraan. Serta merta kita merawat pertiwi” Jelas orang nomor satu di Tabanan saat itu.
Pihaknya juga menerangkan, melalui Panca Wali Krama, runtutan karya Panca Wali krama yang dilakukan sudahlah lengkap. Terlebih dengan melibatkan puluhan sulinggih, ribuan mangku dan kontribusi seluruh masyarakat untuk melaksanakan karya ini, sebagai bukti bahwa yadnya ini milik bersama dan untuk mewujudkan harapan bersama.
Sanjaya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat, para seniman dan seluruh elemen yang turut ngaturang ayah atas terselenggaranya Karya ini.
“Astungkara sudah berjalan dengan baik, Tawur agung dilaksanakan mulai pukul 7 dengan sangat lancar. Saya atas nama Pemerintah dan atas nama masyarakat Tabanan, ngaturang rasa syukur, suksema kepada alam semesta dan masyarakat yang telah banyak membantu dalam proses, sehingga Yadnya ini berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani” Ujarnya.
Turut serta dalam pelaksanaan karya, I Wayan Mertana selaku Ketua PSN Koordinator Daerah Tabanan menyampaikan, Upacara Pecaruan Tawur Agung ini merupakan jenis upacara tingkat utama yang dimaknai sebagai sarana untuk menetralisir mala atau sifat-sifat negatif yang ada.
Turut mengikuti prosesi nyaksi Tawur Agung serta persembahyangan siang itu, Ida Sulinggih, Jro Mangku Lanang Istri, Anggota Komisi IV DPR RI beserta istri, Perwakilan PJ Gubernur Bali, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Wakil Bupati Tabanan beserta istri, Anggota DPRD Provinsi Bali, Perwakilan Bupati/Walikota Se-Bali, Perwakilan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali dan Ketua Majelis Desa Adat Provinsi Bali.
Kemudian, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta penglingsir Puri dan Jero Se-Kabupaten Tabanan, Danrindam IX Udayana, Jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan, Sekda beserta istri, Para Asisten Setda, Para Pimpinan Instansi Vertikal, Camat, Perbekel dan Jro Bendesa Adat Se-Kabupaten Tabanan, para tokoh masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemkab. (rls)