Ngantor di Desa Mundeh Kauh, Bupati Sanjaya Angkat Potensi Pertanian Buah 

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat Ngantor di Desa atau yang akrab disebut 'Bungan Desa' yang ke-40 di Desa Mundeh Kauh, Selemadeg Barat.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat Ngantor di Desa atau yang akrab disebut 'Bungan Desa' yang ke-40 di Desa Mundeh Kauh, Selemadeg Barat.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ada yang berbeda dari rutinitas Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat Ngantor di Desa atau yang akrab disebut ‘Bungan Desa’ yang ke-40 di Desa Mundeh Kauh, Selemadeg Barat, Selasa (19/12/2023).

Pasalnya dalam kunjungan ke Kecamatan Selemadeg Barat, Bupati Sanjaya ikut memetik buah salak madu di Agrowisata Petik Buah Salak Madu milik I Nyoman Sada Adi Astawa.dan borong buah unggulan petani.

Agrowisata ini merupakan salah satu keunggulan potensial di bidang pertanian yang khas milik Desa Mundeh Kauh, dimana mayoritas masyarakat bergelut di bidang pertanian. Kemudian, Bupati beserta jajaran lanjut melakukan kunjungan ke rumah keluarga stunting yang tercatat ada 4 orang.

Pihaknya bergegas menyapa hangat para keluarga dan memberikan bantuan sembako yang tentunya bisa bermanfaat bagi masing-masing penerima, seperti paket berisi beras merah, kacang hijau, gula pasir, minyak goreng dan telur ayam.

Bagi Bupati Sanjaya, kehadirannya untuk berkantor dari Desa haruslah memberikan manfaat langsung untuk rakyat. Tidak hanya melalui pelayanan yang tanggap, tapi juga bantuan yang bisa langsung dirasakan manfaatnya.

Baca Juga:  Dua Aksi Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil Terjadi Bypass Soekarno Tabanan

Mempercepat pembangunan, menurut orang nomor satu di Tabanan itu, tidak bisa dari kantor saja, tapi harus masuk ke desa-desa, sehingga pola pendekatan pembangunan bisa lebih cepat dilakukan.

“Ketika kita bisa mendengar langsung, apa yang menjadi kebutuhan desa itu sendiri, inilah asas manfaat kita berkantor di desa, kita bisa tahu apa yang kurang, seperti disampaikan tadi, ada potensi petani salak madu. Kalau saya hanya duduk di kantor Bupati, bagaimana saya tahu apa yang kurang. Inilah manfaat saya hadir di sini,” jelasnya.

Menurutnya potensi Agrowisata Petik Salak Madu menjadi daya tarik unik yang harus dikelola, dinarasikan dan dipasarkan dengan baik ke masyarakat.

“Kerja kolaborasi, bekerja sama dengan petani, perusda dan pemerintah dalam segmen pemasaran, ini yang kita sedang diformulasikan. Maka tidak salah Pemerintah Kabupaten Tabanan, membuat sebuah regulasi, Perda Desa Presisi. Desa Presisi terbentuk dengan bagaimana menciptakan masyarakat yang sejahtera,” terangnya.

Baca Juga:  Ruko di Penebel Ludes Terbakar Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Capai 1 Miliar

Tak hanya berbincang mengenai potensi pertanian yang melegenda, Bupati Sanjaya saat itu juga memborong beragam buah-buahan hasil pertanian di Desa Mundeh Kauh, seperti Durian, Salak Madu dan Manggis. “Berkantor di desa Mundeh sangat luar biasa, karena kita bisa melihat potensi yang ada di desa ini. Ternyata sektor pertaniannya luar biasa. Tadi kami beramai-ramai membeli hasil produksi, semua kita borong, tujuannya untuk membantu petani. Maka banggalah kita sebagai masyarakat Tabanan yang memiliki potensi tani yang luar biasa,” jelasnya penuh semangat.

Seperti yang dijelaskan Perbekel Mundeh Kauh I Nyoman Giri Artawan, Potensi desa khususnya di bidang pertanian, dan perkebunan buah-buahan.

“Pada hari ini berkenaan dengan Bungan Desa, kami pemerintah desa Mundeh Kauh atas nama seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih banyak, atas kehadiran Bapak Bupati pada hari ini, berkantor di desa kami. Antusias masyarakat kami sangat tinggi sekali untuk kehadiran bapak bupati di desa kami,” sebutnya.

Baca Juga:  Komisi II DPRD Tabanan Kembali Cek Tiga SD di Kecamatan Baturiti, Begini Kondisinya

Populasi salak yang ada di kebun kurang lebih 10 ribu pohon dan sedangkan untuk hasil per-tahun, dari 1 hektar kebun Agrowisata menghasilkan kurang lebih 5 ton salak madu.

Program Bungan Desa terbukti memberikan dampak dan pengaruh yang positif di masyarakat. Sebagaimana dijelaskan oleh Wayan Sudasna selaku Perbekel Jelijih Punggang siang itu, ketika pemerintah terjun ke Desa bertemu masyarakat, maka ada peristiwa take dan give yang terjadi.

“Perhatian beliau ada, gerak cepat menginstruksikan kepada OPD juga langsung dilakukan. Jelas kehadiran beliau ini sangat banyak manfaatnya, bukan sekedar retorika saja tapi ini wajib diketahui khalayak,” paparnya. (rls)