DPRD Tabanan Minta Pemerintah Cepat Tangani Abrasi di Tukad Yeh Ho Kerambitan

Rapat kerja DPRD Tabanan membahas permasalah kebencanaan dan realisasi jembatan.
Rapat kerja DPRD Tabanan membahas permasalah kebencanaan dan realisasi jembatan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan menggelar rapat kerja membahas permasalah kebencanaan dan realisasi jembatan.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa pada Rabu (23/8/2023) lalu, Perbekel Desa Tibubiyu I Made Ardena mengatakan lahan tegalan milik warga di sepanjang Tukad Yeh Ho, Kecamatan Kerambitan, saat ini terkikis aliran sungai.

Pihaknya pun telah mengusulkan perbaikan senderan sungai ini pada musyarawah perencanaan pembangunana desa (musrenbangdes) tingkat kecamatan.  “Kami harapkan perbaikan senderan dan jembatan ini segera terealisasi agar bisa membantu permasalahan yang ada di masyakat kami,” ujarnya.

Baca Juga:  KPU Tabanan Petakan 3 Wilayah Ini Rawan Bencana di Pilkada Serentak 2024

Anggota DPRD Tabanan Fraksi PDI Perjuangan Made Muskadana menambahkan persoalan jembatan ini perlu ditindak lanjuti dengan cepat sebab menyangkut segala aspek bidang masyarakat. Disamping itu, jebolnya jembatan atau tanggul agar dilakukan pembersihan di sekitar pinggiran sungai Yeh Ho untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musin hujan.

“Permasalahan ini menyangkut wajah pemerintah daerah dalam memangku kepentingan masyarakat. Harapan kami adalah secara umum jembatan tersebut dibangun kembali dan bisa direalisasikan,” harapnya.

Baca Juga:  Diduga Terpeleset Saat Mandi, Nenek 83 Tahun Ditemukan Tewas di Irigasi Subak

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan I Gusti Made Wira Ariadi menjelaskan, abrasi di sekitar Tukad Yeh Ho di Desa Tibubiyu telah terjadi pada 7 – 8 Juli 2023 akibat curah hujan yang tinggi. Adapun abrasi longsor dengan yang terjadi selebar 10 hingga 30 meter.

“Sesuai ketentuan, penanganan Tukad Yeh Ho adalah dari Balai Wilayah Sungai (BWS) dan kami sudah berkoordinasi.

Baca Juga:  Relawan Semut Bagi-Bagi Ribuan Sembako untuk Warga Desa Sudimara dan Bengkel

Ia menyebut, berdasarkan kajian yang telah dilakukan dikethaui abrasi tersebut disebabkan oleh jembatan dari tahun 1984 itu mengalami longsor.

Pada 22 Agustus 2023, Tim BWS telah turun ke lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan abrasi tersebut.  “Kami usulkan perbaikan agar bisa diantisipasi ke depannya. Kami juga sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp25 miliar, mudah-mudahan bisa segera terealisasi dan perkembangan dari BWS untuk tindak lanjutnya,” imbuhnya. (ana)