PANTAUBALI.COM, BADUNG – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri acara Peresmian Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya sebagai Kebun Raya Mangrove atau KRM oleh Presiden RI Ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hj. Megawati Soekarnoputri, Rabu (26/7).
Selain sebagai Kebun Raya, BRIN siap menjadikan Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya sebagai Pusat Budidaya Tanaman Mangrove di Tanah Air dan menjadi wadah peneliti dari perguruan tinggi, mahasiswa dan lain sebagainya. Turut hadir Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi beserta undangan lainnya
Seusai mengikuti seluruh rangkaian acara, Bupati Giri Prasta menyebutkan bahwa dirinya sangat menyambut baik peresmian KRM Surabaya oleh Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri, dikatakan KRM akan menjadi wadah berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam memacu pengelolaan mangrove secara berkelanjutan, mengingat mangrove memiliki nilai penting secara ekonomi dan sosial sekaligus strategis dalam pengendalian perubahan iklim. Pihaknya juga menyatakan Kabupaten Badung sebagai daerah yang memiliki ekosistem mangrove sangat serius untuk memastikan kelestarian hutan mangrove. “Kebun raya mangrove ini akan menjembatani, mengkoordinasi dan memperkuat kolaborasi di antara semua stakeholder pada semua tingkatan di berbagai daerah untuk mendukung pengelolaan hutan mangrove,” ujarnya seraya menekankan pentingnya hutan mangrove secara ekologi dan ekonomi.
Disebutkan juga mangrove menjadi tempat hidup biota laut bernilai ekonomis penting bagi masyarakat. Mangrove juga banyak dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata oleh masyarakat. “Secara ekologis, mangrove menjadi benteng dari abrasi dan tsunami. Keberadaan mangrove tidak hanya penting untuk keanekaragaman hayati di pesisir tapi juga mendukung ketahanan pangan dan penciptaan lapangan kerja,” kata Giri Prasta.
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hj. Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya menyampaikan KRM ini inisiasi pihaknya bersama Tri Rismaharini ketika masih menjabat sebagai Walikota Surabaya. Megawati bercerita ketika itu Ibu Risma bertanya kepadanya tentang kondisi Kenjeran yang gersang agar bisa menjadi hijau, dengan spontan dirinya mengaku menyuruh ibu Risma agar menanami kawasan tersebut dengan pohon cemara udang yang memiliki karakter dapat menahan banjir Rob ataupun sebagai pemecah tekanan gelombang tsunami karena akarnya sangat kuat sehingga tidak cepat roboh. “Terkait kebun raya mangrove ini, Surabaya kan kota yang panas jadi mangrove itu bisa membuat sejuk karena mengeluarkan oksigen dan mengambil polutan. Oleh sebab itu juga biota laut senang berada di hutan mangrove, ada ikan, ada udang, ada kepiting dan kawasan ini jadi tempat pembenihan mereka,” ucapnya.
Lebih lanjut Megawati Soekarnoputri menuturkan, ketika menjadi Wapres dirinya menyebut suka main di kebun raya yang ada di seluruh Indonesia yang saat itu jumlahnya ada 5 buah antara lain Kebun Raya Bogor, Cibodas, Bedugul, Purwodadi dan Cibinong. Dimana kondisi semua kebun raya yang ada saat itu disebutkan kurang terawat. “Bagaimana ini bisa menarik wisatawan kalau kurang terawat dan lain sebagainya, pendek cerita lalu saya bikinlah Yayasan Kebun Raya Indonesia sampai hari ini. Seperti apa yang disampaikan Kepala BRIN dari 5 kebun raya sekarang menjadi 45 kebun raya di Indonesia. Membuat kebun raya tidak boleh sembarangan ada kriteria dan standarisasinya. Kebun raya berfungsi untuk melindungi tumbuhan endemic, sebagai tempat penelitian lalu menjadi bagian dari pariwisata,” jelasnya.