PANTAUBALI.COM, BADUNG – Dinas Pertanian dan Pangan Badung akan melaksanakan program pengembangan bawang merah seluas satu hektar di subak Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi.
Program ini untuk mendorong minat petani mengembangkan budi daya bawang merah yang selama ini sering menjadi komoditas pemicu inflasi.
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengungkapkan hal itu usai melakukan pembinaan sekaligus menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pengembangan bawang merah kepada petani di Subak Munggu, Senin (13/6/2023).
Menurut Wijana, minat masyarakat untuk menanam bawang merah selama ini masih sangat rendah hal itu disebabkan karena biaya produksi bawang merah yang cukup mahal, ongkos pemeliharaan yang tinggi.
“Karakter bawang merah yang rentan terhadap serangan hama dan faktor musim serta pengetahuan dan pengalaman petani dalam budi daya bawang merah masih kurang,” jelas Wijana.
Pemkab Badung sejak 2022 lalu menjalin kerja sama pendampingan dengan BPTP Bali termasuk mengembangkan demplot bawang merah di subak Sengempel sebagai media edukasi kepada petani. “Ternyata hasilnya cukup bagus,” sebut Wijana.
Berdasarkan keterangan data neraca pangan, kebutuhan bawang merah di Badung cukup tinggi 1.800 ton per tahun. “Sedangkan produksinya masih kecil sekitar 530 kilogram per tahun,” ungkapnya.
Apabila kegiatan di subak Munggu ini berhasil, pihaknya akan mengembangkannya di subak lain.
“Sejalan dengan kegiatan pengembangan cabai rawit, jagung, dan kedelai yang juga telah dirancang pelaksanaannya di tahun ini,” tukasnya. (ann)