Timsel Bawaslu Bali Zona I Perpanjangan Pendaftaran, Tabanan Nihil Pendaftar Perempuan

Tim seleksi (Timsel) rekrutmen calon anggota Bawaslu Kabupaten untuk zona I Provinsi Bali Kabupaten Badung, Buleleng, Jembrana dan Tabanan melakukan perpanjangan masa pendaftaran.
Tim seleksi (Timsel) rekrutmen calon anggota Bawaslu Kabupaten untuk zona I Provinsi Bali Kabupaten Badung, Buleleng, Jembrana dan Tabanan melakukan perpanjangan masa pendaftaran.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Tim seleksi (Timsel) rekrutmen calon anggota Bawaslu Kabupaten untuk zona I Provinsi Bali Kabupaten Badung, Buleleng, Jembrana dan Tabanan melakukan perpanjangan masa pendaftaran.

Ketua Timsel Bawaslu Kabupaten Zona 1 Provinsi Bali I Gusti Ayu Diah Yuniti menyebut perpanjangan masa pendaftaran itu dilakukan karena sedikitnya peminat yang melamar sedikit serta kuota keterwakilan perempuan belum terpenuhi.

“Total ada 39 orang yang melamar sampai batas akhir pendaftaran pada Rabu (7/6/2023) lalu,” kata Gusti Ayu Diah Yuniti, Jumat (9/6/2023).

Baca Juga:  Gegara Sopir Mengantuk, Mikrobus Keluar Jalur Tabrak Xenia di Selemadeg Barat

Berdasarkan data yang diberikan, rincian 39 rekrutmen anggota Bawaslu tersebut yakni di Kabupaten Badung sebanyak 6 orang dengan 5 laki-laki dan 1 perempuan, Kabupaten Buleleng sebanyak 15 orang dengan 12 pelamar laki-laki dan 3 perempuan, Kabupaten Jembrana sebanyak 9 pelamar dengan 7 laki dan 2 perempuan.

“Untuk di Kabupaten Tabanan ada 9 pelamar dengan kesemua pelamarnya laki-laki dan nihil perempuan,” ujarnya Diah Yuniti.

Pihaknya di Timsel akan melakukan perpanjangan masa pendaftaran selama tugas hari yakni mulai 8-11 Juni mendatang.

“Jika dalam jangka waktu itu tidak ada pelamar, misalnya kosong maka kami tetap akan lakukan seleksi ke tahap berikutnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Arisan Welcome Home Geng Trail Tua, Dukung Ekonomi dan Pariwisata Lokal

Yuniti menyebut banyak faktor yang mempengaruhi sepinya pelamar calon anggota Bawaslu di tiga kabupaten tersebut terutama dari kalangan perempuan. Yakni belum adanya ketertarikan menjadi penyelenggara Bawaslu dan juga menganggap pekerjaan Bawaslu sangat berat.

Sementara untuk pelamar perempuan yang masih sepi peminat karena perempuan khususnya di Bali, mungkin saja belum berani keluar dari zona nyaman serta tidak adanya dukungan dari keluarga.

Baca Juga:  Empat Duta Tabanan akan Tampil di Minggu Kedua PKB 2025

Selain itu, adanya tanggung jawab di masyarakat seperti menyama braya atau ngayah. Itu yang membuat mereka susah meninggal keluarga sehingga perempuan jarang yang mau terjun ke ranah publik.

“Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi sehingga peminat menjadi anggota Bawaslu tidak banyak,” imbuhnya. (ana)