Abrasi Ancam Keberadaan Sarang Penyu di Pantai Kuta

Dampak abrasi membuat kawasan Pantai Kuta kian menyempit. Apalagi seminggu terakhir abrasi terjadi lagi.
Dampak abrasi membuat kawasan Pantai Kuta kian menyempit. Apalagi seminggu terakhir abrasi terjadi lagi.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Keberadaan sarang penyu di Pantai Kuta terancam lenyap.

Kondisi ini berpotensi terjadi bila abrasi di Pantai Kuta tidak segera ditangani.

Menyikapi ancaman itu, tokoh Kuta Jero Mangku Made Wendra berharap pemerintah memprioritaskan penanganan abrasi di Pantai Kuta.

“Saya berharap hal ini menjadi program prioritas pemerintah terutama dalam penambahan pasir,” ujar Wendra, Senin (8/5/2023).

Menurutnya, bila abrasi tidak ditanggulangi, penyu dikhawatirkan enggan datang karena kesulitan mencari tempat bertelur.

Baca Juga:  Sempat Kejar-Kejaran, Polisi Bekuk Joki Balap Liar di Sunset Road

“Karena dengan adanya timbunan batu seperti sekarang juga membuat sarang penyu berkurang,” imbuh mantan Bendesa Adat Kuta ini.

Ia menyebut, abrasi sekarang cukup mengkhawatirkan dari sisi dampak yang ditimbulkan.

Bahkan menurutnya, dampak abrasi kali ini sama seperti yang pernah terjadi pada era 90-an.

“Sama seperti era sembilan puluhan. Terutama saat adanya pelebaran airport,” tandasnya.

Baca Juga:  Diduga Hendak Nyalip, Pemotor Tewas Terlindas Bus di Sibang Gede Badung

Untuk diketahui, Pantai Kuta tergerus lagi akibat abrasi. Dampak dari pengikisan oleh air laut itu juga cukup lebar.

Kondisi tersebut setidaknya sudah terjadi selama seminggu terakhir.

Tokoh masyarakat setempat berharap pemerintah ambil sikap dan segera mengutamakan penanggulangannya. (ann)