PANTAUBALI.COM, MANGUPURA – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana menyebut kebutuhan cabai di Badung rata-rata 1.200 ton per tahun.
Menurutnya, produksi cabai di Kabupaten Badung rata-rata mencapai 300 sampai 400 ton setiap tahunnya.
“Jadi memang peluang pasar cabai masih cukup terbuka lebar,”ujar I Wayan Wijana beberapa waktu lalu.
Guna mendorong petani meningkatkan budidaya, Dinas Pertanian dan Pangan telah merancang program pengembangan cabai, denkol cabai, hingga kampung cabai.
“Dengan demikian, kami berharap bisa menyiapkan kebutuhan cabai terutama pada saat harga sedang meningkat,”ungkapnya.
Setiap tahun, rata-rata luas tanam cabai di Badung sekitar 60 sampai 80 hektar.
“Setidaknya harus punya sekitar 170 hektar setiap tahun di Badung”, ungkapnya.
Kendala dengan komuniti lain karena memang keterbatasan lahan. Di satu sisi harus menjaga produksi beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain ada komuditi lain yang perlu dikembangkan juga.
“Disinilah pentingnya kerja sama antar daerah. Ketika di Badung kekurangan cabai mungkin bisa kerja sama dengan daerah yang memiliki cabai tinggi seperti Klungkung, Buleleng, dan sebagainya kira-kira seperti itu langkahnya,”tandasnya. (agn)