Ketut Sastra Belum Ditemukan, Selama 7 Hari Pencarian di Andong Bangli

TABANAN – Pantaubali.com – Setelah 7 hari pencarian, warga yang hilang di Dusun Andong Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan belum ditemukan. Pagi tadi Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian ke arah barat daya dari Pura Puseh. Penyisiran memasuki hutan lindung hingga ketinggian 1100 Mdpl.

“Ketika pencarian tadi hujan deras, sekitar pukul 12.00 Wita tim kembali turun menuju posko dengan hasil nihil,” jelas, Komang Sudiarsa, koordinator lapangan.

Diberitakan sebelumnya seorang warga Dusun Andong Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan belum kembali dari mencari rumput untuk makan ternak di hutan lindung Munduk Andong,Selasa (18/10). Laporan yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menyebutkan bahwa Ketut Satra (63) sudah meninggalkan rumah sejak, Senin,(17/10) sore.

Baca Juga:  Ruko di Penebel Ludes Terbakar Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Capai 1 Miliar

Sebelum kejadian korban sempat tertangkap kamera CCTV yang ada di sebuah tempat makan. Pada pencarian hari ke 3, sempat ditemukan segenggam rumput dan daun pakis, yang oleh rekan korban diduga adalah milik Ketut Satra.

Dari hasil evaluasi serta koordinasi dengan unsur SAR terkait, pihak keluarga, perangkat desa dan masyarakat, maka diambil keputusan bahwa pencarian dihentikan. Sesuai Undang-Undang Nomor 29 tahun 2014 mencantumkan bahwa setelah 7 hari pencarian operasi SAR dihentikan, namun tidak menutup kemungkinan dapat kembali menurunkan personil apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, S.E., M.A.P., menutup langsung dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Munduk Luwih. Turut hadir Kapolsek Baturiti, Camat Baturiti, Perbekel Desa Bangli, Kalak BPBD Tabanan, Bendesa Adat Munduk Andong Bangli, keluarga korban dan unsur SAR lainnya.

Baca Juga:  Dorong Partisipasi Pemuda Tabanan Membangun Daerah, Mulyadi-Ardika Adakan Forum Diskusi ‘Tabanan Bebas Bicara’

Perangkat Desa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang terlibat operasi SAR, dan mengharapkan koordinasi tetap dilakukan apabila sewaktu-waktu ditemukan keberadaan korban.

Beberapa kendala yang dihadapi tim SAR gabungan diantaranya Basarnas Bali baru menerima pelaporan 1 hari setelah kejadian, ketika pencarian sering dihadapkan cuaca hujan deras sehingga jarak pandang terbatas, dan area pencarian luas karena, tidak ada saksi mata saat-saat terakhir korban berada.

Baca Juga:  Diskusi dengan Anak Muda, Sengap Singgung Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja dan Pengelolaan Lingkungan

Selama upaya pencarian dari hari pertama hingga ke tujuh melibatkan lebih dari 90 personil dari Basarnas Bali, DVI Bidokes Polda Bali, Polsek Baturiti, Babinsa Desa Bangli, Babinkamtibmas Desa Bangli, BPBD Kabupaten Tabanan, Potensi SAR Dog, Potensi SAR Bhuana Bali Rescue, Perangkat Desa Bangli dan masyarakat setempat.