BANGLI – Pantaubali.com – aiketan Krama Istri (Pakis) Bali gelar Aksi Sosial berupa penyerahan bantuan bahan pokok seperti beras, telor, minyak goreng dan susu kepada warga lansia, difabel, ibu hamil, ibu menyusui dan krama yowana. Aksi yang dibalut dengan tema Tresna lan Punia Pakis Bali ini diselenggarakan di wantilan Sura Yudha Tugu Pahlawan Penglipuran, Bangli, Selasa (Anggara Pon, Langkir) 21 Juni 2022.
Mewakili Manggala Utama Pakis Bali Ny. Putri Suastini Koster, Manggala (Ketua Harian; red) Pakis Bali TIA Kusuma Wardhani dalam sambutannya memperkenalkan terbentuknya Pakis Bali sebagai implementasi dari Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. Yang mana, pada pasal 43 dalam Perda tersebut tercantum Desa Adat memilki lembaga adat yang terdiri dari Paiketan Pamangku, Paiketan Serati, Paiketan Wredha, Pacalang, Yowana Desa Adat, Paiketan Krama Istri (PAKIS) Desa Adat, Pasraman, dan Sekaa dan Lembaga Adat lainnya.
“Sebelum ada Perda Nomor 4 tersebut krama istri desa adat itu belum memiliki wadah, nah dengan adanya kebijakan ini, Bapak Gubernur Bali telah memikirkan wadah bagi krama istri desa adat agar memiliki organisasi resmi layaknya organisasi ibu – ibu desa dinas yang dinaungi oleh PKk,” ujar TIA Kusuma Wardhani.
Keanggotaan Pakis Bali sendiri menurutnya adalah krama istri desa adat di masing-masing desa adat, yang dipimpin manggala yakni istri para kelian adat. Melaksanakan kegiatan mendukung kegiatan Desa Adat dan upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga, serta mendukung upaya merawat, menjaga dan memelihara kearifan lokal yang merupakan warisan para leluhur dari sisi seni, budaya, adat dan tradisi Bali.
“Dua kegiatan utama Pakis Bali yakni sosialisasi dan aksi sosial. Sosialisasi yakni kegiatan mendukung berbagai program pemerintah melalui pemberian edukasi dan pemahaman khususnya tentang seni, budaya, agama, adat dan tradisi maupun berbagai permasalahan sosial lainnya, lewat seminar, pembentukan media – media sosial maupun penyusunan buku dan majalah. Sedangkan aksi sosial, ya kegiatan yang sedang kita langsungkan saat ini. Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat terutama dalam menghadapi dampak pandemi Covid 19,” cetus pensiunan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali ini.
Hal senada turut disampaikan Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali IGAK Kartika Jaya Seputra yang menyampaikan aksi sosial tersebut sebagai bentuk bhakti dan perhatian pemerintah kepada masyarakat khususnya yang telah berusia lanjut, berkebutuhan khusus, ibu menyusui, ibu hamil dan masyarakat yang membutuhkan.
Lebih jauh, Kadis IGAK Kartika Jaya Seputra mengajak seluruh peserta acara itu untuk mendukung program – program Pemprov Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru, khususnya mendukung upaya pelestarian seni, adat, tradisi dan budaya Bali.
“Bali tidak memiliki Sumber Daya Alam, hanya SDM yang diantaranya meliputi seni, budaya, adat dan tradisi Bali, jadi patut dijaga. Kita wajib merawat, melindungi, memelihara dan melestarikannya, dibangun kembali, digali kembali apabila masih terdapat tradisi-tradisi kuno yang terlupakan. Karena tanpa semua itu, mungkin tidak akan ada tamu yang mau berkunjung ke Bali,” ujarnya.
Kadis PMA lebih jauh juga mengajak masyarakar Penglipuran untuk terus menjaga penanganan dan pengolahan sampah. Yang mana Desa Penglipuran telah ditetapkan sebagai salah satu desa Terbaik dan Terbersih tingkat dunia, bisa tetap menjaga predikat yang disematkan, sehingga menjadi contoh bagi desa – desa lainnya di Bali.(Rilis)