Datang ke Bali, Wisatawan Bisa Nikmati Kharisma Event Nusantara

DENPASAR – Pantaubali.com – Pariwisata Bali kembali menggeliat seiring pelonggaran yang lldiberikan pemerintah. Yakni Visa on Arrival, tanpa karantina, dan bebas Swab PCR bagi yang sudah vaksin tiga kali alias booster. Sejumlah wisatawan mancanegara (turis) juga telah tampak berlibur di Pulau Seribu Pura ini. Menikmati keindahan alam, keramahan masyarakatnya, dan ragam budaya yang disajikan.

Melengkapi konsep pariwisata budaya yang diusung pulau berjuluk The Last Paradise in The World ini, Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan event – event budaya unggulan di Bali untuk dimasukan ke dalam daftar event Budaya Nasional yang dikenal dengan Kharisma Event Nusantara.

Dari sekian banyak event budaya yang ada di Bali ada 7 (tujuh) event yang lolos masuk ke daftar Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2022 yaitu: Festival itu yakni Bali Spirit Festival, Pesta Kesenian Bali, Ubud Village Jazz Festival, Sanur Village Festival, Pemuteran Bay Festival, Denpasar Festival, dan Penglipuran Village Festival.

Adapun waktu penyelenggaraan event tersebut adalah sebagai berikut, Bali Spirit Festival 29 Mei – 10 Juni 2022, di Ubud, Pesta Kesenian Bali 12 Juni – 10 Juli 2022, di Denpasar, Ubud Village Jazz Festival 12 -13 Agustus 2022, di Ubud, Sanur Village Festival 19 -21 Agustus 2022, di Sanur, Pemuteran Bay Festival 11 – 13 November 2022, di Buleleng, Denpasar Festival  akhir November -24 Desember 2022 di Denpasar, Penglipuran Village Festival 7 – 10 Desember 2022, di Bangli.

Melalui Kharisma Event Nusantara (KEN) event-event ini akan dipromosikan ke seluruh dunia bersama dengan event dari daerah- daerah lain di Indonesia.

Baca Juga:  Bali Samsara Tawarkan Rehabilitasi Pecandu Narkoba dengan Fasilitas Wisata

Jadi, bagi wisatawan yang datang ke Bali, selain menikmati alam dan budaya Bali, mereka juga akan bisa menikmati festival sesuai dengan jadwal yang ada, sehingga akan ada variasi atraksi budaya ketika mereka berada di Bali.

Terselenggaranya tujuh festival ini, diharapkan bisa menunjukkan kepada dunia bahwa pariwisata Bali telah bangkit dan siap untuk dikunjungi. Keamanan dan kenyamanan pun tak perlu dipertanyakan kembali. Karena, seluruh masyarakat Bali sangat sadar betul untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan khususnya pascapandemi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menyampaikan, tujuh festival ini menjadi pilihan bagi para calon wisatawan yang akan berlibur ke Bali.

“Jadi mereka bisa merencanakan dan memilih, bulan apa kira kira akan datang berlibur ke Bali dan festival apa yang akan dapat dinikmati. Karena hampir setiap bulan ada saja festival yang bakal disajikan,” ungkapnya belum lama ini.

Dalam kesempatan ini, Tjok Bagus juga menyampaikan total kunjungan wisatawan asing yang telah datang berlibur ke Bali. Kata dia, sampai tanggal 5 April 2022 sudah ada sebanyak  14.430 orang sudah memanfaatkan pelayanan VoA.

Ditegaskan, meningkatkannya kunjungan wisatawan juga itu tidak terlepas dari herd immunity yang telah terbentuk. Capaian vaksinasi yang melebihi target 30 persen dari jumlah penduduk Bali sebanyak kurang lebih 4 juta jiwa.

Baca Juga:  Atasi Kekerasan Seksual, Mulyadi-Ardika Tawarkan Program Satu Desa Satu Dokter dan Satu Miliar

Dari data Satgas Covid-19, per 14 April 2022, vaksinasi booster di Provinsi Bali mencapai 57,49 %. Semua daerah telah mencapai di atas 40 %. Tertinggi di Denpasar mencapai 76,32 %. “Masyarakat Bali sangat disiplin mengikuti protokol kesehatan,” tandasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun membeberkan tujuh festival yang akan digelar di Bali. Festival ini, ungkap dia, juga mengajak para pelaku UMKM untuk ikut terlibat.

Dikatakan, untuk Bali Spirit Festival adalah festival menyenangkan yang menyatukan yoga, musik, dan tari menjadi satu acara yang menyenangkan. Diadakan di Ubud setiap tahun, acara ini telah berkembang dari tahun ke tahun, sedemikian rupa sehingga menarik ribuan pengunjung dari seluruh dunia

Selanjutnya, Pesta Kesenian Bali (PKB) adalah parade atau festival kesenian tahunan yang diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Bali, serta dijadikan sebagai wadah aktivitas dan kreativitas para seniman dalam upaya mendukung program pemerintah dalam hal penggalian, pelestarian, dan pengembangan nilai-nilai seni budaya Bali.

Berikutnya, Ubud Village Jazz Festival adalah festival musik yang terletak di lingkungan artistik Ubud Bali, Indonesia. Sejak 2010, Yuri Mahatma, seorang musisi/komposer/guru musik, dan pendiri Underground Jazz Movement bersama dengan Anom Darsana, direktur dan pemilik ANTIDA Music Productions, telah bekerja sama untuk beberapa proyek rutin konser jazz, setiap kali dengan tema yang berbeda.

Baca Juga:  Rapat dengan Komisi II DPR RI, Pj. Gubernur Bali Paparkan Kesiapan Pilkada Serentak 2024

Kemudian, Sanur Village Festival (SVF) adalah pesta rakyat tahunan yang diselenggarakan oleh Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) yang berlokasi kawasan Pantai Sanur. “SVF merupakan gabungan dari beberapa kegiatan berskala besar menyangkut festival makanan, pameran ekonomi kreatif, berbagai kontes dan lomba, atraksi seni budaya, musik, serta berbagai jenis kegiatan ramah lingkungan. Berikut beberapa kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun,” ujarnya.

Terkait Pemuteran Bay Festival, Tjok Bagus menjelaskan bahwa festival ini menaungi segala bentuk seni budaya dan pelestarian lingkungan seperti pelestarian terumbu karang berbasis masyarakat dengan teknologi biorock, heritage culture gebug ende , beach art parade, lomba-lomba seni dan budaya, pameran produksi seni dan kerajinan dalam rangka meningkatkan kualitas pariwisata berbasis masyarakat, berbudaya, berwawasan lingkungan.

Sementara itu, lanjut dia, Denpasar Festival atau Denfest adalah festival seni budaya yang diselenggarakan sebagai ajang ragam ekspresi seni budaya, baik yang bernuansa tradisional, modern maupun avant-garde yang memenuhi aspek meliputi: display, menjual, menginspirasi, mentransformasi, menghibur dan mendidik.

“Untuk berikutnya adalah Festival Desa Penglipuran bertempat di Desa Penglipuran dengan mengusung tema Green Destination berbasis kebersihan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan (CHSE) yang dilaksanakan bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Festival ini menyuguhkan keunikan seni, budaya dan kearifan lokal Desa Adat Penglipuran,” tandasnya. Promosikan Event Daerah melaui Kharisma Event Nusantara.(Rilis)