GIANYAR – Pantaubali.com – Palinggih Ratu Mas Gede Macaling terletak di bagian salah satu sudut barat laut pura Er Jeruk di Desa Adat Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar berupa pohon besar yang didepannya dibuatkan pelinggih berupa bebaturan.Diatas bebaturan terdapat beberapa pragmen arca sebagai pratima.
Pelinggih tersebut berfungsi sebagai media untuk berkonunikasi (Penyawangan) kepada Ida Ratu Mas Gede Mecaling, yang bersthana di Dalem Peed, Nusa Penida.Pelingih tersebut dibuat atas permohonan Ki Gede Mecaling kepada Raja I Dewa Agung Anom atas jasanya kepada Puri Timbul.
Adapun fungsi dari pelinggih tersebut adalah guna memohon perlindungan dari perbuatan-perbuatan jahat diyakini juga oleh krama khususnya di Desa Adat Sukawati, Kecamatan Sukawati memberi keselamatan, hal tersebut disampaikan, Pekaseh Gede, Subak Gede Sukawati, I Made Diartawan.
“Konon di sasih ke 6 gumi genting banyak krama desa termasuk para petani di subak gede yang meninggal ada maka krama akhirnya nunas keselamatan tangkil ring Pelinggih Ratu Mas Gede Macaling ini yang merupakan Penyawangan di Dalem Peed, Nusa Penida,” jelasnya, kenarin, Sabtu,(12/2) di Sukawati, Gianyar.
Selain itu ada juga cerita lain sempat berkembang ditengah-tengah masyarakat terkait keberadaan Pelinggih Ratu Mas Gede Macaling tersebut konon katanya, ada seorang petani di saat sasih ke 6 para Petani tidak berani kesawah.Hal tersebut disebabkan karena, rencangan-rencang beliau pergi ke sawah dengan perujudan berbentuk api.
Selain itu, para petani di sawahnya tanamanya sempat konon mengalami kekeringan.Dalam kondisi tersebut terpaksa para petani kesawah, akan tetapi para petani berbekal topi atau istilahnya payung yang di isi tampak dara dengan pamor, atau muncuk pandan di tancabkan di topinya.
“Selain cerita tersebut konon juga ada petani meninggal di sawah pada malam hari saat sasih ke 6 tersebut,” katanya.
Selain dari krama desa adat Sukawati para pemedek ada juga datang dari luar desa Pakraman Desa Adat dengan tujuan, tentu memohon perlindungan dari perbuatan jahat ataupun memohon keselamatan.
Bagi krama yang ingin tangkil dapat membawa banten berupa Pejati maupun Canang.Tentu semua menurut Dirinya, tergantung dari apa tujuan menghaturkan sembah kehadapan beliau.