BADUNG – Pantaubali.com -Akademisi FISIP Universitas Udayana (Unud) Dr. Ni Made Ras Amanda G, menyebut, janji politik sebelum pandemi dinilai masih sulit dipenuhi sepenuhnya oleh sebagian Kepala Daerah.Apalagi dalam situasi pandemi saat ini.
“Sebelum Pandemi saja masih banyak janji-janji politik tidak dapat dipenuhi para calon terpilih. Dalam hal ini, masyarakat dapat dikatakan telah menyerah. Jangankan tidak dalam kondisi Pandemi, sebelum Pandemi saja banyak janji-jnaji Politik hanya terucap saat kampanye saja,” jelasnya belum lama ini di Badung.
Mungkin masih ada dalam pikiran masyarakat, atau dapat dikatakan tingkat kepercayaan masyarakat saat ini benar-benar menguji Pemerintah.
“Jadi, apa yang tidak dapat dipenuhi sebenarnya merupakan luka lama dari banyak janji-janji apa lagi saat ini (Pandemi) yang juga tidak banyak mampu di jalani. Janji tersebut merupakan kontrak Kepala Daerah kepada Rakyat dan DPRD,” ujarnya.
Terkait hal tersebut dalam kondisi saat ini tentu sangat dibutuhkan komunikasi secara terus-menerus terutama komunikasi humanis diantara Pemerintah daerah, pejabat dengan rakyat. Walaupun menjaga jarak akan tetapi, bukan berarti tidak peduli.
“Sebenarnya kepedulian tersebut sangat dirindukan masyarakat dari para pemimpin daerahnya terhadap keadaan saat ini,” katanya.
Sembari Dirinya menambahkan, mungkin banyak telah memahami bahwa ada isu-isu ada kepala daerah kekayaannya meningkat selama Pandemi. Setidaknya dalam kondisi saat ini sama-sama berjuang.
“Ya, setidaknya ikutlah berempati Pemimpin Daerah kepada rakyatnya mulai mencoba merasakan, mendengar, memahami kesulitan apa dirasa Rakyat saat ini,” tutup Amanda.