TABANAN – Pantaubali.com – Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) diterapkan Pemerintah menimbulkan beberapa respon sampai saat ini.Seperti salah satunya komentar terkait PKM dilontarkan oleh Akunting Objek wisata The Blooms Garden Banjar Batusesa,Desa Candikuning Kecamatan Baturiti,Kabupaten Tabanan,Luh Putu Rika Febri Yanti, saat ditemui di ruang kerjanya kemarin,(Jumat,(12/2) mengatakan, sejak kembali diterapkan PKM jumlah kunjungan turun drastis.Hal tersebut disebabkan karena, dari The Blooms Garden resmi dibuka pada 2019 jumlah pengunjung lumayan banyak.Selanjutnya saat Pandemi mulai merebak kunjungan sedikit menurun,sedangkan saat ini jumlah kunjungan menurun sangat tajam.
Selain itu turunya jumlah kunjungan juga disebabkan karena,sebagian besar masyarakat yang berkunjung ke The Blooms Garden dari daerah Bali saja.Maka dari itu,adanya penerapan PKM sangat dirasakan sekali.
“Ya, menurun.Mungkin dikira di daerah disini (Objek wisata The Blooms Garden) terkena PKM apa lagi ada isu diperpanjang,” ujarnya.
Dengan adanya penurunan jumlah kunjungan Dirinya menambahkan,tentu sangat berdapak pada jumlah pendapatan akhirnya yang ikut menurun semenejak PKM diterapkan.
“Penurunan pendapatan kurang lebih mencapai 50 persen,”sebutnya.
Menghadapi kondisi tersebut,tentu efisiensi sangat perlu dilakukan agar oprasional tetap mampu berjalan.Selain itu,karyawan tetap bisa dibekerjakan tanpa harus melakukan PHK.
“Cara yang Kami lakukan sementara ini, yaitu dengan melakukan pemotongan gaji karyawan sebesar 20 persen serta melakukan pembagian waktu kerja.Diatur dari total 45 orang karyawan yang ada disini,” jelasnya.
Febri memastikan,penerapan maupun sarana dan prasarana penunjang prokes juga telah dilakukan dan dimiliki.Selain itu,penerapan prokes secara disiplin juga telah dilakukan baik kepada karyawan maupun para pengunjung The Blooms Garden mulai dari Pandemi merebak sampai saat ini.