TABANAN – Pantaubali.com -Menjelang hari Natal permintaan daging ayam potong dirasa beberapa pedagang di pasar tradisional di Tabanan tidak begitu tinggi.Seperti halnya dirasakan pedagang di pasar tradisional Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan yang menurut beberapa pedagang di pasar setempat kondisi penjual rata-rata masih seperti hari-hari biasa.
Ibu Sukma misalnya,Kamis,(24/12) mengaku tidak ada perbedaan permintaan, masih penjualan seperti sebelumnya tidak terlalu banyak.
“Sepi,meskipun jelang Natal ini.Malah jika dibandingkan permintaan lebih rame menjelang hari raya rainan,” ujarnya.
Dalam perhari tidak bisa ditentukan berapa kilo daging ayam mampu terjual.Apa lagi menurut Dirinya harga daging ayam potong terus merangkak naik sampai saat ini.
“Dulu harga daging ayam potong kisaran Rp 35 ribu perkilo akan tetapi saat ini rata-rata mencapai Rp 40 ribu sampai Rp 42 ribu perkilonya,” sebutnya.
Selanjutnya hal yang sama juga dirasakan pedagang ayam potong di pasar yang sama Niluh Darmiasih mengatakan, kondisi masih seperti biasa tidak begitu rame meskipun jelang hari Natal.
“Biasa pak, masih sepi saja.Paling ada satu dua orang pembeli saja,” cetusnya.
Harga ayam hampir tiap hari mengalami kenaikan selain itu ayam juga agak sulit didapat sehinga, harga jual daging ayam potong ikut merangkak naik.Dari kedua pedagang tersebut kompak menyebutkan bahwasanya kondisi sepi pembeli mungkin disebabkan,keadaan ekonomi yang masih belum setabil sehinga, pembeli mengurungkan niatnya membeli ayam potong.
“Sepi begini, ya mungkin karena pembeli tidak begitu banyak memiliki uang saat ini,” cetus kompak kedua pedagang ini.