DENPASAR – Pantaubali.com -Ny Putri Suastini Koster mengungkapkan kebanggaannya kepada kaum perempuan yang dengan tulus mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga yang berperan banyak dalam membina dan membangun karakter bangsa melalui pendidikan putra-putri mereka untuk masa depan.
Sebagai perempuan, seorang ibu memiliki peran ganda dalam rumah tangga. Dia bisa menjadi garda terdepan dalam melahirkan generasi yang tangguh dan penuh dengan tata krama dan tanggung jawab. Di sisi lain seorang ibu juga bisa menduduki posisi sebagai benteng keutuhan bagi keluarganya, di mana dia akan melindungi anggota keluarganya dari serangan radikalisme dan juga terorisme melalui penanaman moral dan kasih sayang kepada anak-anaknya.
“Capaian tertinggi seorang perempuan adalah menjadi ibu rumah tangga seutuhnya, selebihnya dia terus mengembangkan dirinya di ranah publik tanpa meninggalkan ranah domestiknya,” ungkap Ny Putri Koster saat didaulat menjadi narasumber dalam peringatan Hari Ibu yang bertemakan ‘Perempuan Bali Penentu Harapan Masa Depan Bangsa’ secara virtual di ruang kerja Jayasabha Denpasar, Jumat (18/12).
Etos kerja perempuan Bali sangat tinggi karena mereka terus mencari celah untuk mendatangkan uang dan cara untuk menyambung hidup. Sekalipun tertimpa pandemi Covid-19, namun perempuan Bali tidak pernah menyerah dan putus asa, melainkan terus mencoba bangkit untuk berkarya dan menggunakan media sosial guna mempromosikan dagangannya.
“TP PKK Provinsi Bali selalu bekerja sama dengan TP PKK kabupaten untuk terus mensosialisasikan pengaktifan gerakan HATINYA PKK, yang saat ini sangat berarti bagi para keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” ujarnya.
Selain menggunakan media online, Ny Putri Suastini Koster yang juga Ketua Dekranasda Provinsi Bali memberikan kesempatan bagi IKM dan UMKM Provinsi Bali untuk melakukan pameran kerajinan tangan dan juga kuliner mereka yang berpusat di Art Center Denpasar selama 1 (satu) bulan.
“Kesempatan ini tentu saja membangkitkan keahlian mereka untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dipasarkan dan dijual kepada pihak lain. Dengan begitu, para perajin IKM dan UMKM dapat memutar perekonomian di tengah pandemi Covid-19 ini,” jelasnya.
Ny Putri Koster menyebutkan, di setiap masa perempuan akan mendapat tantangan dalam mendidik anak-anaknya. Terutama saat berada pada zaman di era digital serta ilmu pengetahuan dan teknologi, namun seorang ibu dapat menguasai kesabarannya dengan kasih sayang, dan kehadiran seorang ibu maka anak-anak akan mampu tumbuh dan berkembang di zamannya menjadi anak-anak yang suputra, cerdas serta sehat lahir bathin dan menjadi tauladan bagi lingkungannya.
“Perempuan jangan hanya berada nyaman di ranah publik yang menyebabkan anak-anak tidak akan terjaga dengan baik, sehingga anak-anak terancam untuk diserang oleh ancaman narkoba, radikalisme dan juga pergaulan bebas, katanya dengan menambahkan, perempuan yang baik dan cerdas akan mampu melahirkan generasi yang berkualitas,” paparnya.
Staf Khusus Kementerian PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Republik Indonesia I Gusti Agung Kutri A Kartika sebagai salah satu narasumber mengatakan, rendahnya tingkat keikutsertaan perempuan dalam kewirausahaan secara nasional, menjadi tugas utama yang harus disosialisasikan secara masif.Selain itu, untuk memberikan ruang yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak, adalah melindungi hak asasi mereka hingga terbebas dari tindak kekerasan, serta membebaskan angka stunting.
“Di samping itu, perkawinan anak juga harus mendapat perhatian khusus dengan cara meningkatkan pola asuh yang baik dan telaten, dengan harapan dapan mencegah terjadinya eksploitasi anak,” tutupnya.