Pandemi,Limbah Medis Perlu Ditangani Serius Serta Diawasi Ketat Proses Pengangkutan Sampai Proses Pengolahan

BADUNG – Pantaubali.com – Ditengah Pandemi, membuat pelayanan beberapa Rumah Sakit (RS) baik swasta maupun negeri khususnya yang menerima perawatan bagi pasien Covid-19 mengalami lonjakan jumlah pasien.Seiring meningkatnya jumlah pasien tersebut tentu dibarengi dengan ikut meningkatnya volume limbah medis.

Seperti halnya terjadi disalah satu RS swasta di daerah Kuta,Badung Siloam. Yang rata-rata sebelum terjadi Pandemi Covid-19 jumlah limbah mencapai 3.500 kilo gram per bulan.Selanjunya mengalami penambahan jumlah volume limbah mencapai 5.000 Kilo gram per bulan setelah Pandemi.Dalam penanganan limbah medis tersebut RS Siloam telah melakukan pengawasan intens terhadap pihak ketiga (rekanan) yang melakukan pengelolaan limbah medis,itu disampaikan,Direktur Siloam Bali dr. Dewa Ketut Oka,Jumat,(4/12) di Ruang kerjanya,Kuta,Badung.

“Tetap dimonitor mulai proses di internal di unit pelayaan kita (RS Siloam) melakukan pemilahan, tidak hanya saat terjadi Covid-19 saja.Akan tetapi sebelumnya juga telah dilakukan pengawasan dan penanganan dengan ketat serta baik juga,” katanya.

Baca Juga:  Percepat Penerapan Data Desa Presisi, Perangkat Desa Se-Kecamatan Pupuan Dibekali Bimtek SID

Sejak awal berdiri RS Siloam Hospitals mengaku telah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga khususnya dalam penanganan limbah medis dengan transforter dan pengolahan.Jadi bisa dikatakan kerjasama dilakukan dengan tripartit, misal, sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan PT. Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) untuk penanganan limbah medis tersebut.

“Sebelum melakukan kerjasama tentu perusahan tersebut dicermati dengan benar.Khususnya terkait persyataran dan perizinan dimiliki terutama yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini Kementerian lingkungan hidup,” jelasnya.

Baca Juga:  Pemancing Tenggelam di Pantai Pandawa Ditemukan Meninggal

Ditengah pandemi menurut Dirinya, telah terjadi peningkatan jumlah volume limbah medis, jika dilihat sampai Juni lalu rata-rata perbulan mencapai 3.500 per Kilogram perbulan.Juli sampai Oktober meningkat 5.000 Kilo gram per bulan.

“Total jumlah limbah medis dihasilkan ada padat, cair maupun gas yang telah dikelola dengan baik serta didukung SOP serta SDM yang mumpuni juga,” terangnya.

Baca Juga:  Pemancing Terseret Arus di Pantai Pandawa, Upaya Pencarian Masih Dilakukan

Seiring merebaknya Pandemi Oka menambahkan,telah menyiapkan sebanyak 45 kamar tidur khusus bagi pasien penderita Covid-19 saat ini.