TABANAN – Pantaubali.com -Masih berkaitan serangkaian HUT ke VI, Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta) yang salah satu kegiatanya menggelar acara talkshow virtual dengan dua kandidat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tabanan yang bertarung di Pilkada serentak 2020.
Sebelumnya,talkshow virtual tersebut diawali kepada Paslon I Komang Gde Sanjaya dan I Made Edy Wirawan (Jaya-Wira) pada Senin,(26/10) di kediaman I Komang Gde Sanjaya selanjutnya (Selasa,(27/10) giliran Paslon pasangan Anak Agung Ngurah Panji Astika dan I Dewa Nyoman Budiasa (Padi) dilaksanakan di kediaman Anak Agung Ngurah Panji Astika.Dalam acara Talk Show secara Virtual tersebut masih dipandu oleh Galuh Praba.
Anak Agung Ngurah Panji Astika yang dalam Pilkada Tabanan 2020 mengusung tagline salam perubahan ini menyampaikan dalam kegiatan tersebut,negara-negara besar banyak ekonominya bergantung pada sektor pertanian seperti misalnya, negara Belanda, Swiss dan negara New Zealand. Akan tetapi Tabanan, malah meninggalkan sektor pertanian. Maka dari itulah, pembagunan Tabanan perlu kembali berbasis pertanian.
“Kami akan fokus kembali ke pertanian.Pembangunan Tabanan Berbasis budaya dan pertanian,” jelasnya.
Tabanan memiliki modal besar di sektor pertanian berupa sumber air dari danau.Tabanan memiliki subak terbesar di Bali dan kultur pertanian yang paling bagus.
“Saya yakin sekali kita harus kembali ke pertanian,” sebutnya.
Sedangkan jika dilihat saat ini mengapa pertanian ditinggalkan oleh masyarakat karena, selama ini pertanian identik dengan kata rugi.Kondisi tersebut dikarenakan ada keberpihakan pemerintah pada pertanian masih kurang.
“Saat panen tiba-tiba harganya jatuh,” katanya.
Adapun cara mengatasi permasalahan tersebut,harus diatasi dari hulu sampai hilir. Tidak hanya memberi bibit saja,pupuk lalu disuruh nanam selesai. Padahal agar harga tetap bagus pemerintah harus meperhatikan suplai dan demand.
“Saya ingin membangun dunia pertanian mandiri. Di antaranya melalui pertanian organik,” tutupnya.