Denpasar – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) paparkan tentang kondisi Bali dan pariwisata Bali selama pandemi Covid-19 berlangsung. Menurutnya selama ini pemerintah Provinsi Bali bekerjasama dengan industry pariwisata telah menyiapkan standardisasi mengenai tatanan kehidupan era baru.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi salah satu pembicara dalam webminar bertajuk ‘Dinamika Pariwisata Bali dalam Masa Pandemi Covid-19’ yag diselenggarakan oleh Bhayangkari Daerah Bali secara daring melalui aplikasi zoom, dari Kantor Wakil Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (30/9).
Adapun berbagai implementasi protokol kesehatan dalam tatanan kehidupan era baru ini mencakup CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety dan Environmental Sustainability) yang juga sudah sesuai dengan standard WHO. Ia mengatakan sebelum rencananya industri pariwisata Bali akan dibuka secara internasional pada awal September lalu, para pelaku pariwisata bahkan telah menyiapkan sertifikasi bagi destinasi dan penunjang pariwisata seperti hotel, restoran, dll tentang penerapan CHSE tersebut.
“Namun saying rencana pembukaan secara internasional urung terjadi, bukan hanya karena faktor internal dalam negeri termasuk Bali saja, namun karena faktor Negara asal juga yang masih banyak menerapkan lockdown bagi warganya,” jelasnya dalam webminar yang turut juga dihadiri oleh Ketua Umum Bhayangkari Pusat Ny. Fitri Idam Aziz, Ketua Bhayangkari Daerah bali Ny. Barbara Golose serta Kepala Dinas Pariwisata Prov Bali Putu Astawa.
Guru Besar ISI ini juga mengatakan jika semenjak dibukanya pariwisata Bali untuk wisatawan domestik pada tanggal 31 Juli yang lalu, terjadi pelonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Bali.
“Kami masih mencari korelasi antara pembukaan Bali untuk wisatawan dengan bertambahnya angka tersebut,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Cok Ace mengaku Pemprov Bali telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti penggunaan hotel para OTG Covid-19, penambahan fasilitas-fasilitas di RS Rujukan Covid-19 serta penerbitan Pergub Bali Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.
“Semua usaha tersebut bertujuan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona di Bali,” jelasnya.
Ia pun menyampaikan rasa bangganya karena dari berbagai survey yang dilakukan kepada wisatawan lokal dan internasional, Bali tetap menjadi destinasi yang paling ingin dikunjungi pasca pandemi Covid-19 ini.
“Saya bangga banyak wisatawan mancanegara yang merindukan Bali, hal itu tidak lepas dari penghargaan Bali yang selama ini diraih,” bebernya.
Untuk itu ia berencana untuk mengajak wisatawan domestic dan mancanegara untuk mulai mengunjuni Bali dan bekerja dari Bali saja.
“Selama ini tagline work from home sangat lumrah, kenapa tidak kita kenalkan saja work from Bali. Saya rasa banyak villa di pedesaan di Bali yang bisa menawarkan hal tersebut,” tandasnya.
Sementara itu sebelumnya Ketua Panitia Ny. Barbara Golose mengatakan tujuan diadakan webminar kali ini adalah untuk mengobati krinduan para anggota bhayangkari seluruh Indonesia kepada Bali juga untuk mengajak anggota bhayangkari memberikan kontribusi nyata di daerah mereka masing-masing selama pandemi ini berlangsung. Ia mengakui memang bahwa pandemi ini telah membuat perekonomian Bali cukup merosot, terutama di tri wulan kedua yang mencatat pertumbuhnan hingga minus 10,98%. Ia berharap agar Bali bisa tetap bangkit pasca pandemic Covid-19 ini.
Senada dengan Ny. Barbara Golose, Ketua Umum Bhayangkari Ny. Fitri idam Aziz juga mengajak para anggota Bhayangkari untuk terus berkontribusi kepada masyarakat kecil selama pandemi ini berlangsung. Ia mengatakan kita patut bersyukur, di tengah masa yang sulit ini, anggota Bhayangkari tetap dalam keadaan sehat dan bisa terus bersilaturahmi dengan baik. Untuk itu ia pun mengajak para anggota untuk menjadi teladan bagi keluarga dan masayrakat dalam menerapkan protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah.
Webminar pada pagi itu juga menghadirkan narasumber Joseph Theodorus Wulianadi atau yang dikenal sebagai Mr. Joger, pemilik pabrik kata-kata Joger serta gerai Joger di Bali.
Dalam kesempata tersebut, ia mengaja seluruh peserta webminar untuk terus bersyukur di tengah pandemi ini. Menurutnya tidak ada satu pun yang menginginkan kesusahan ini, namun kita bisa berbuat sesuatu dalam masa sulit ini.
“Mari kita lakukan hal yang pantas menjadi lebih pantas dan hal yang pelru menjadi lebih perlu,” gugahnya. Ia pun mengajak para peserta untuk belajar dari pandemi ini.Covid-19 mengajarkan kita untuk jangan sekali-kali meremehkan sesuatu yang kecil. Ini saatnya kita introspeksi diri dan selalu berkontribusi menjaga keseimbangan ala mini,” tandasnya.