TABANAN – Pantaubali.com – Atas kerja kerasnya di dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan kaum perempuan di Tabanan, mulai dari menjabat sampai saat ini, membuat salah satu institute ternama di Indonesia, yakni Indonesia Institute Of Sciences (The center for pilitical studies) LIPI tertarik mewawancarai Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, guna sebagai bahan penelitian.
Hal itu terungkap saat tim peneliti dari Indonesia Institute Of Sciences (The center for pilitical studies) LIPI, melakukan audiensi ke Rumah Bupati Tabanan, Kamis (4/4) sore.
Adapun tim yang bertugas melakukan wawancara untuk bahan penelitian tersebut adalah Dr. Kurniawati Hastuti Dewi dan Sandy Nur Ikfal Raharjo, M.Si (Han). Penelitian lebih menekankan kepada partisipasi politik penekanan pada gender dan penelitian dilakukan terhadap 7 Bupati perempuan berprestasi yang ada Indonesia termasuk Bupati Tabanan.
Banyak hal yang ditanyakan oleh tim dari institute tersebut terhadap Bupati yang akrab disapa Eka tersebut. Diantaranya proses pencalonan Ibu Bupati pada periode pertama, kebijakan yang diambil terhadap permasalahan perempuan di Tabanan, Tantangan yang dihadapi saat menjabat sebagai Bupati, baik sosial, politik, partai-partai koalisi maupun dengan pihak legislative.
Dengan gamblang Bupati Eka mejawab satu persatu pertanyaan dari tim peneliti. Dirinya mengungkapkan bahwa sebelum mencalonkan diri sebagai Bupati Tabanan, sudah mempunyai prinsip, yakni memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan perempuan di Tabanan. Dan salah satu program dan juga menjadi cita-citanya saat itu adalah membebaskan kaum perempuan dari yang namanya Kanker Serviks.
“Astungkara sekarang sudah jarang dan hampir tidak ada kaum perempuan kami di Tabanan mempunyai masalah Kanker serviks. Dulu sebelum adanya program ini, sebagian kaum perempuan baik di pedesaan ataupun perkotaan tidak tahu menahu apa itu kanker serviks dan bahaya dari kanker serviks. Dan Astungkara program Saya ini bisa sedikit membantu masyarakat Tabanan, khususnya kaum perempuan,” ujarnya.
Dijelaskannya juga bahwa selama Dirinya menjabat sebagai Bupati, intinya selalu berupaya menerapkan perinsip 4 B, yakni Berbuat, Berdoa, Berbagi dan Bersyukur. Atas prinsipnya tersebut bahkan Bupati Eka sempat menerima penghargaan Indonesia Woman Leaders 2018 kategori Most Powerfull in Politics 2018, dari salah lembaga Nasional ternama di Indonesia.
Berbuat, dalam artian ‘do the best’, lakukan yang terbaik tanpa mematok target. Berdoa kepada Tuhan karena dengan kekuatan doa segala pekerjaan dan perjuangan bisa terlaksana dengan lancar dan diberikan jalan yang benar. Bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan hingga bisa mencapai hasil yang maksimal. Dan berbagi apapun yang kamu miliki, seperti kekayaan, pengalaman, kepintaran, dan lainnya, jelasnya.
Ketika telah menerapkan sesuai dengan prinsip 4 B tersebut, dikatakkannya hampir setiap kendala bisa teratasi bahkan serasa kendala itu tidak ada. Sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara Eksekutif dan Legislatif di Kabupaten Tabanan. Dan Dirinya juga sadar, setiap Pemimpin pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Oleh sebab itu, Bupati Eka sangat berterima kasih kepada semua pihak yang selalu mendukung di dalam membangun Tabanan, khususnya Rakyat Tabanan.
“Semua program dan semua prestasi yang ditorehkan oleh Tabanan tidak terlepas dari peran Rakyat Tabanan. Saya hanya sebagai Wakil Pemerintah atau Wakil Rakyat, semua prestasi dan keberhasilan adalah milik Rakyat Tabanan. Saya sangat berterimakasih kepada semua pihak, khususnya Rakyat Tabanan karena selalu memberikan dukungan, sehingga Tabanan bisa seperti sekarang ini,” imbuhnya.@humastabanan.