Suport Niat Mandiri, Forsuta Sumbang Itik Kepada Dua Anak Yatim Piatu

TABANAN – Pantau Bali, Bertujuan untuk mendukung niat belajar hidup mandiri dua anak kakak beradik yatim piatu di Banjar Subamia Kelong, Desa Subamia, Tabanan, Forum Suara Tabanan (Forsuta) menyerahkan bantuan 50 ekor itik dan pakannya. Bantuan itu diserahkan di kediaman dua anak, baru-baru ini.

Penyarikan Agung Forsuta I Gusti Putu Arthadana menjelaskan, bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan kepada dua anak tersebut yang sebelumnya mengungkapkan bahwa mereka ingin belajar hidup mandiri. Kedua anak yatim piatu yang sejak ditinggalkan kedua orang tuanya tersebut merasa kasihan melihat neneknya yang bekerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Jujur saya salut dan kagum kepada dua anak tersebut yang memiliki tekad luhur untuk belajar hidup mandiri. Mereka berminat pelihara itik, dan kami Forsuta menjembatani untuk modal pembelian bibit itik tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tabanan Bebas Bicara, Cawabup Sengap Ajak Diskusi Anak Muda dan Mahasiswa Tabanan

Didampingi salah satu penasehat Forsuta I Made Putrayadi dan bendahara Forsuta I Nyoman Mahardika, Arthadana menjelaskan, dana pembelian bibit itik tersebut datang dari berbagai pihak setelah dirinya menginfokan melalui WA. Dalam hitungan jam setelah menyebar info di WA tersebut, banyak pihak yang mengulurkan bantuannya.

Adapun donatur untuk kegiatan penyerahan bantuan itik tersebut datang dari Ibu Rai Wahyuni Sanjaya (nyonya Wakil Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya), Wayan Sutama (anggota KPU Tabanan), Ibu Rikarona dan Ibu Ari (pegawai Dinas Sosial Tabanan), dr. I GNB Mahayasa, Dewa Usadha dan Ibu Nita.

Baca Juga:  Ruko di Penebel Ludes Terbakar Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Capai 1 Miliar

Ditambahkannya, dua anak yatim piatu tersebut sebelumnya pada tanggal 20 November lalu diberikan bantuan sembako, peralatan sekolah dan sejumlah uang yang juga terkumpul dari para donatur. Dalam beberapa kali kunjungan setelah penyerahan bantuan sembako tadi, dua anak yatim piatu tersebut mengutarakan keinginannya untuk belajar hidup mandiri dengan memelihara itik.

“Kami Forsuta hanya mensuport niat kedua anak tersebut dan menjembatani dengan beberapa individu yang peduli,” tutupnya. PB-Rah